Ketua DPRD Bintan: Refocusing Tahun 2021 Ini Capai Rp100 Miliar

Ketua DPRD Bintan Agus Wibowo.
Ketua DPRD Kabupaten Bintan Agus Wibowo. (Foto: Hasura/Presmedia.id).

PRESMEDIA.ID, Bintan – Pemkab Bintan akan melakukan refocusing anggaran 2021 sebesar Rp100 miliar lebih. Dana itu akan dipergunakan untuk perbaikan fasilitas yang terdampak bencana alam pada awal tahun dan bidang kesehatan dalam penanganan covid-19.

Ketua DPRD Bintan, Agus Wibowo mengatakan Pemkab Bintan telah mengeluarkan kebijakan melakukan refocusing anggaran 2021 untuk perbaikan fasilitas terdampak bencana. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 60 miliar lebih.

“Waktu itu, pagi harinya kami bahas kebijakan pemda terkait dana penanganan bencana alam. Lalu, malamnya kami terima surat edaran (SE) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terkait pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH),” kata Agus, kemarin.

DBH itu akan dipotong 8 persen untuk alokasi kesehatan. Khususnya untuk penanganan covid-19. Begitu juga Dana Desa (DD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dan dana transfer lainnya.

Dengan adanya intruksi pemotongan 8 persen itu, maka refocusing anggaran yang dilakukan tahun ini lebih besar ketimbang tahun yang lalu. “Estimasi recofusing anggaran tahun ini kurang lebih ada Rp100 miliar lah. Kalau tahun lalu sekitar Rp50-an miliar,” jelasnya.

Selain itu, juga realisasi PAD Bintan tahun ini tidak akan tercapai. Dari target sebesar Rp220 miliar lebih dipastikan hanya bisa terealisasi Rp110-Rp120 miliar lebih.

Untuk di bulan Januari 2021 ini saja, kata Agus, PAD yang diperoleh hanya sekitar Rp10 miliar. Jauh dari target sehingga akan ada penyesuaian. “Bahkan dana pokok pikiran (pokir) dewan juga dipotong. Jadi tak ada tanpa terkecuali, semuanya kena potong,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan pemotongan dana transfer dari pusat sebesar 8 persen itu untuk alokasi penanganan kesehatan di tengah Pandemi Covid-19.

“Dana itu untuk mensukseskan program vaksin. Petugas vaksin termasuk juga tambahan ruang isolasi untuk pasien. Jadi dana 8 persen itu difokuskan ke situ,” katanya.

Kemudian pemulihan ekonomi nasional (pen) akibat dampak covid-19. Termasuk juga program yang masuk RPJMD. Meliputi BLT Lansia, pinjaman UMKM tanpa bunga, dan program satu kampung Rp100 juta.

Penulis: Hasura
Editor: Ogawa