KPU Bintan Temukan Pemilih yang Dinyatakan Meninggal Ternyata Masih Hidup

Komisioner KPU Bintan A Fauzi. (Foto Hasura)
Komisioner KPU Bintan A Fauzi. (Foto Hasura)

PRESMEDIA.ID– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bintan menemukan adanya data pemilih yang tercatat meninggal dunia, namun faktanya masih hidup.

Temuan ini muncul saat pelaksanaan coktas (pencocokan dan penelitian terbatas) dalam rangka pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB).

Komisioner KPU Bintan, A.Fauzi, menbatakan, coktas dilakukan di lima kecamatan di Bintan, yaitu Bintan Timur, Gunung Kijang, Toapaya, Teluk Bintan, dan Teluk Sebong.

“Setiap kecamatan diambil sampel minimal tiga titik, dengan fokus utama pada pemilih yang tercatat sudah meninggal dunia,” ujarnya saat ditemui di Km 16, Kamis (4/9/2025).

Coktas ini lanjutnya, berdasarkan Data Hasil Sinkronisasi (DHS) yang berasal dari DPT Pilkada 2024, kemudian disesuaikan dengan data dari Kemendagri, BPS, dan BPJS.

Data Kematian Tak Selalu Akurat

Dari data DHS yang diterima KPU Bintan, mencakup data pemilih pindah masuk, pindah keluar, meninggal dunia, pemilih baru, perubahan data, hingga perubahan status dari TNI/Polri ke sipil maupun sebaliknya.

Namun, saat dilakukan verifikasi lapangan, KPU Bintan menemukan sejumlah kejanggalan.
Dari data BPS dan BPJS, ada empat pemilih yang dinyatakan meninggal dunia, tetapi faktanya mereka masih hidup.

Contohnya, saat pengecekan di Jalan Galang Batang, RT 5/RW 3, seorang pemilih yang menurut data BPS sudah meninggal ternyata masih hidup. KPU bahkan sempat bertemu langsung, memfoto identitas, dan memastikan kebenarannya.

Hal serupa juga ditemukan di Kelurahan Kawal. Dari tiga pemilih yang tercatat meninggal, ternyata semuanya masih hidup.

“Satu orang berhasil kami temui langsung, sedangkan dua lainnya sedang bekerja di luar rumah, namun pihak RT memastikan keduanya sehat dan masih ada,” ujarnya.

Pentingnya Pemutakhiran Data

Temuan ini lanjutnya, menegaskan pentingnya pemutakhiran data pemilih agar proses demokrasi berjalan dengan baik.

KPU Bintan ujar Fauzi, berkomitmen melanjutkan coktas hingga seluruh data pemilih benar-benar valid menjelang Pemilu dan Pilkada 2024.

“Ada yang menurut data sudah meninggal, tapi saat dicek masih hidup. Temuan ini akan segera kami perbaiki agar tidak menimbulkan masalah saat hari pemungutan suara,” jelas Fauzi.

Penulis:Hasura
Editor :Redaksi