Kunjungan Turun Drastis, WN Tiongkok di Bintan Tinggal 28 Orang

Kedatangan Wisatawan Asing di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
Kedatangan Wisatawan Asing di Pelabuhan.(Dok:Presmedia)

PRESMEDIA.ID,Bintan- Akibat, wabah virus corona yang melanda Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan menyebar kesejumlah Negara membuat Agen travel di Bintan menghentikan paket perjalanan wisata langsung dari RRT ke Indonesia.

Hal itu menyusul kebijakan Pemerintah Indonesia, yang menghentikan pemberiaan Visa on Arival (VoA) bagi WN-RRT serta penghentian penerbangan langsung maskapai penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia mulai 5 Februari 2020 mendatang.

Sebelumnya, WNA asal Cina datang ke Bintan melalui Singapura yag selanjutnya ke Bintan melalui pintu pelabuhan Terminal Ferry Bandar Bentan Telani (BBT) Lagoi, Terminal Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR), Terminal Ferry Bandar Seri Udana Lobam dan Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban.

Humas Kantor Imigrasi Kelas II Tanjunguban, Odie Rahman mengatakan pada 1-30 Januari 2020, jumlah wisatawan asal cina yang masuk ke Bintan mencapai 13.072 orang, namun pada akhir bulan itu, sebanyak 14.327 orang WN.Cina berbondong-bondong pulang.

“Sekarang mereka sudah banyak yang pulang. Dan saat ini, untuk WNA asal Cina yang datang langsung dari negara mereka ke sini jumlahnya sudah nihil,”ujar Odie,Senin (3/2/2020).

Untuk akhir pekan pertama bulan Februari saja, kata Odie, dari sekitar 361 WNA asal Cina yang masuk dari Singapura ke Bintan, Pada Senin (3/2/2020) sore sudah kembali pulang. Saat ini dari data Imigrasi, WNA asal Cina yang masih tinggal dan berada di Bintan, tinggal hanya 28 orang.

“Mereka semua mengantongi Izin Tinggal Terbatas (ITAS). Ada juga yang menetap sementara dan bekerja. Untuk minggu pertama Februai 2020 ini, kunjungan turun drastis dan diperkirakan bakal sepi. Agen Travel wisata juga sudah tidak menerima WNA asal Cina sampai waktu yang belum ditentukan,”jelasnya.

Imigrasi Kelas II Tanjunguban selalu mengawasi terhadap WNA yang datang ke Bintan. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk mengecek suhu tubuh para WNA.

“Kalau untuk dokumen resmi kita yang periksa tapi kalau untuk kesehatan WNA kita koordinasikan dengan KKP,”katanya.

Penulis:Hasura