Kunjungan Wisman ke Kepri Juli 2025 Turun, Hunian Hotel Merosot

 

Kunjungan Wisman ke Kepri Juli 2025 Turun, Hunian Hotel Merosot
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepulauan Riau pada Juli 2025 turun drastis hingga 26,74% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini ikut berdampak pada tingkat hunian hotel yang hanya mencapai 49,50%.

PRESMEDIA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepulauan Riau (Kepri) pada Juli 2025 hanya mencapai 158.043 kunjungan.

Angka ini mengalami penurunan  57.679 kunjungan atau 26,74 persen dibandingkan Juni 2025 yang tercatat 215.722 kunjungan.

Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati mengatakan, penurunan jumlah wisman ini berimbas pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri yang pada Juli 2025 hanya rata-rata 49,50 persen, atau turun 0,51 poin dibandingkan Juni 2025 (50,01 persen).

Rata-rata lama menginap tamu asing maupun domestik di hotel berbintang Kepri pada Juli 2025 tercatat 1,88 malam. Meski begitu, angka ini justru naik tipis sebesar 0,06 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Berbeda dengan wisman, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Kepri dikatakab BPS menunjukkan tren positif. BPS mencatat, periode Januari–Juli 2025 jumlah perjalanan wisnus mencapai 2,500 juta perjalanan, naik 26,99% dibanding periode yang sama tahun 2024.

Kunjungan Wisman di Bintan dan Batam Menurun

BPS menjelaskan penurunan kunjungan wisman pada Juli 2025 dipengaruhi turunnya jumlah wisatawan di beberapa daerah di Kepri, seperti Kabupaten Bintan turun 31,60 persen, Kota Tanjungpinang turun 30,03 persen, Kota Batam turun 26,24 persen, dan Kabupaten Karimun turun 16,83 persen..

Meski menurun, Batam tetap menjadi pintu masuk utama wisman dengan 123.526 kunjungan (78,16%). Disusul Kabupaten Bintan 21.939 kunjungan (13,88%), Karimun 7.927 kunjungan (5,02%), dan Tanjungpinang 4.620 kunjungan (2,92%).

Berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman ke Kepri pada Juli 2025 masih didominasi oleh wisatawan asal Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, Korea Selatan, Filipina, Myanmar, Inggris, dan Jepang. Namun, sebagian besar negara tersebut tercatat mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

Penulis:Premedia
Editor :Redaksi