
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Aktivitas pelabuhan domesitik dan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang sepi penumpang pada hari pertama dan kedua Lebaran Idulfitri ditengah pandemi COVID-19, Senin (25/5/2020).
Pantaun Media di pelabuhan SBP Tanjungpinang, tidak terlihat penumpukan, mapuan kerumunan penumpang baik yang pergi maupun yang datang dari dan ke Tanjungpinag.
Operator lapangan angkutan kapal feri PT.Baruna Jaya, Firman Siagian mengatakan, lebaran Idul Fitri di tengah Pandemi COVID-19 tahun membuat penumpang yang berangkat dan datang menggunakan kapal feri sepi.
PT.Baruna Jaya lanjut Firman, juga hanya mengoperasikan bebrapa armada kapal feri-nya tujuan Tanjungpinang-Batam, dengan durasi keberangakatan setiap 2 jam sekali.
“Hari pertama dan kedua Lebaran penumpang sangat sepi. Kapal yang berangkat juga hanya 5 trip, dengan durasi keberangkatan 2 jam sekali,”kata Firman saat memantau penumpang masuk ke kapal ferry Baruna Jaya.
Ia menyampaikan, penyebab sepinya pelabuhan ini karena wabah covid-19 sehingga masyarakat takut berkunjung ke Tanjungpinang maupun ke kota Batam.
Firman menyampaikan, untuk satu trip kapal juga hanya membawa sekitar 50 orang penumpang dengan pemberlakukan protokoler kesehatan dan menjaga jarak tempat duduk.
Hal ini lanjut dia, sangat berbeda dengan lebaran tahu-tahun sebelumnya, bahwa jika lebaran seperti ini pasti akan ramai penumpang yang datang dan berangkat dari Tanjungpinang ke Batam.
“Kalau ini terjadi terus pasti kapal tidak bisa jalan sama sekali dan perusahaan merugi,”ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan dan Pelayaran Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Imran juga mengatakan, menjelang lebaran Idul Fitri 2020, Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang sepi dari pemudik.
Pengunjung yang datang dan berangkat melalui pelabuhan SBP Tanjungpinang hanya berasal dari Batam saja dengan jumlah keberangkatan feri 6-7 kapal per hari.
Sedangkan kapal Feri antar pulau dari Tanjungpinang, seperti ke Kabupaten Lingga dan Karimun, saat ini armada kapal kosong, karena dua daerah itu telah menutup seluruh pintu masuk kedatangan orang.
�Ke Karimun yang saya dengar wajib di Karantina dulu, mungkin itu juga yang membuat masyarakat gak mau mudik,�pungkasnya.
Penulis:Roland�