Makin Parah, Kelangkaan BBM Solar Dan Premium di Bintan Akibatkan Lalin Sembrawut�

Selain membuat masyarakat makin susah kelangkaan BBM yang semakin parah di Bintan dan Tanjungpinang Anterian Panajng Bus dan Pick Up di SPBU Km 16 Tanjung Uban juga membuat lalu lintas Sembrawut
Selain membuat masyarakat makin susah, kelangkaan BBM yang semakin parah di Bintan dan Tanjungpinang, Anterian Panajng Bus dan Pick-Up di SPBU Km 16 Tanjung Uban juga membuat lalu lintas Sembrawut.

PRESMEDIA.ID,Bintan-Kelangkaan BBM solar dan premium, bukan hanya terjadi di kota Tanjungpinang, tetapi juga di Kabupaten Bintan pada,Senin,(7/10/2019). Sejumlah sopir Truck dan Lorry di Bintan utara dan Kijang kabupaten Bintan, mengaku kesulitan memperoleh BBM solar dan Premium, karena sejumlah SPBU yang disambangi kehabisan stock BBM.

Yopa salah seroang sopir Lorry mengaku, kesal dengan kondisi kelangkaan BBM yang saat ini terjadi di sejulah SPBU. Selain harus menganteri sejak pagi agar mendapatkan BBM Solar, Namun karena stock habis, akhirnya tetap tidak kebagian. “Di SPBU Tanjunguban mulai dari pagi sudah penuh lorry, bus dan kendaraan lainnya menganteri. Antri berjam-jam dengan harapan dapat solar tapi ujung-ujungnya kata operatornya stok habis,”kata warga Tanjunguban ini kesal, Senin (7/10/2019).

Solar dan premium (bensin) lanjut Yopa, juga habis dan hanya bertahan hingga pukul 12.00 WIB siang.

Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU Km 16 Toapaya, Km 19 Seilekop, dan km 25 Kijang yag membuat sejumlah warga pengendara kesal, khusunya pelaku usaha kecil di Bintan. �Yang buat kami bingung, solar yang biasa kami beli itukan BBM subsidi, tapi yang banyak membeli dan mengisi BBM bus-bus pariwisata mewah. Akibatnya, kami yang usaha kecil antar sayur dan susah lainya susah dapat solar,�katanya.

Ironisnya tambah Yopa lagi, justeru pemerintah memberlakukan kartu kendali khusus pada bus-bus pariwisata. Apabila aturan itu diterapkan, maka efeknya lebih dahsat dari RUU KUHP ataupun RUU KPK. Karena yang akan hancur pelaku usaha kecil seperti dirinya. Saya baca koran itu di Tanjungpinang ada kartu kendali untuk bus pariwisata. Kalau di Bintan ada juga, bisa mati lah kami. Gimana mau beli harganya lebih mahal,�katanya.

Terpisah, PPNS Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Bintan itu sudah ditanggapinya. Saat ini, Disperindag terus melakukan pengawasan dan monitoring. “Jika ada yang bermain dan melakukan penyelewengan kecurangan. Tak ada kata ampun, dan akan kami lakukan penindakan sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku,”ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Bintan Indra Setiawan mengatakan, atas adanya keluhan dan komplein masyarakat atas kelangkaan BBM ini, Pihaknya akan segera memanggil pihak terkait untuk mengklarifikasi kondisi permasalahan yang terjadi.

Karena meurut Indra, kelangkaan BBM ini bukan hanya menyengsarakan supir lorry tapi juga mengganggu kemanan dan kenyamanan masyarakat, khsusunya lalulintas yang semrawut di sejumlah SPBU akibat anteri, demikian juga perekonomian masyarakat. “Kami akan segera meminta klarifikasi dari dinas terkait dan mencari tau apa penyebab kelangkaan solar ini. Apabila kelangkaannya disebabkan perusahaan agen perjalanan besar pemilik Bus, maka akan segera ditindaklanjuti,”uijarnya.

Politisi PDIP ini juga meminta, agar dalam pengisian BBM solar, SPBU mendahulukan permintaan kendaraan umum dan pelaku usaha kecil yang wajib. Kemudian jangan sampai salah buat kebijakan seperti di Tanjungpinang yang memberikan kartu kendali buat bus pariwisata membeli BBM subsidi. “Jika bus pariwisata mewah gunakan BBM bersubsidi adalah suatu hal yang tidak benar. Mereka harus pakai non subsidi,”ucapnya. (Presmed8).