
PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Keuangan mengatakan, realisasi belanja Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) serta dana Desa dari APBN telah di transfer sebesar Rp Rp 54,92 triliun di Triwulan pertama Januari 2022.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, dibandingkan tahun lalu realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 6,8 persen, dengan kenaikan terbesar pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).
“Kenaikan terutama ada dua yaitu DAU dan DBH. Untuk DAU dan DBH tadi telah disalurkan Rp 50,43 triliun, lebih tinggi dibanding sebelumnya Rp 46,8 triliun dan untuk DBH disalurkan sebesar Rp 4,16 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp 3,52 triliun. Jadi DBH mengalami kenaikan 18 persen, DAU naik 7,7 persen†ujarnya dikutip dari laman Kemenkeu, Jumat (25/02/2022).
Menkeu menjelaskan, realisasi penyaluran DAU dan DBH tahun ini lebih tinggi karena memang tahun 2022 DBH dialokasikan lebih tinggi dan bisa dibagikan lebih awal.
Sedangkan DAU, disalurkan atas kriteria, daerah telah memenuhi syarat penyaluran dengan lebih baik, termasuk pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-nya yang tepat waktu dengan harapkan akan terus membaik.
“Sedangkan untuk Dana Desa, mengalami sedikit penurunan. Hanya disalurkan Rp 0,34 Triliun dibandingkan sebelumnya Rp 0,75 triliun†ungkapnya.
Realisasi Dana Desa yang lebih rendah ini lanjut Sri, terjadi karena belum semua daerah mengajukan permohonan penyaluran Dana Desa. Selanjutnya, untuk belanja APBD mengalami penurunan sebesar minus 4,8 persen.
Tahun 2021 bulan Januari lalu, daerah sudah membelanjakan Rp 19,60 triliun, tapi di tahun ini daerah baru membelanjakan Rp 18,66 triliun.
“Ini terjadi terutama karena realisasi belanja di bidang pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial yang lebih rendah jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Namun, imbuh Menkeu, belanja di bidang ekonomi mengalami kenaikan yaitu dari Rp 0,78 triliun ke Rp 0,99 triliun.
“Hal ini tentu perlu untuk kita lihat, karena belanja di daerah memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi di masing-masing daerah. Akselerasi dari belanja di daerah kita harapkan bisa terjadi,” tandasanya.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi