
PRESMEDIA.ID, Bintan – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ditengah penanganan pandemi Covid-19 saat ini, Pemerintah terus mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan investasi baik di dalam maupun dari luar negeri.
Selain itu, meningkatkan ekspor dan menekan impor melalui pengembangan industri substitusi impor dalam menciptakan lapangan pekerjaan juga perlu dilakukan.
Hal itu dikatakan Airlangga, pada pelepasan ekspor perdana smelter Grade Alumina dari PT.BAI Bintan yang dilakukan secara Daring dari Jakarta, bersama menteri lainnya dan dihadiri Gubernur Provinsi Kepri serta Pimpinan tinggi instansi Vertikal dan kepala daerah kabupaten/kota di Kawasan KAE Galang Batang Bintan, Jumat (2/6/2021).
Airlangga juga mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang-Bintan yang dikelola PT.Bintan Alumina Indonesia (BAI), menjadi kawasan KEK yang pembangunannya cukup cepat dan massive dengan realisasikan investasinya Rp 14 T dan akan mencapai Rp 36 T di tahun 2025.
“Ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) KEK Galang Batang dengan nilai 21 juta USD ini, merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton/tahun dengan nilai ekspor 300 juta USD,” ujarnya.
Ekspor ini lanjutnya, akan terus ditingkatkan sehingga pada tahun kedua target ekspor menjadi 2 juta ton/tahun dengan nilai ekspor sebesar 600 juta USD.
“Saya berharap, langkah ekspor KEK Galang Batang Bintan ini akan dapat dijadikan contoh bagi KEK lain di tanah air,†ungkapnya
Kedepan katanya, KEK Galang Batang diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui penurunan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Penggunaan tenaga lokal juga menjadi utama agar manfaat dari KEK dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
“Keberhasilan KEK ini, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah. Pemerintah Daerah juga diharapkan dapat terus mendukung pengembangan KEK, khususnya terkait dengan perizinan daerah serta insentif pajak daerah dan retribusi daerah sesuai amanat UU Cipta Kerja,” ujarnya.
Dengan komitmen investasi dan realisasi pembangunan yang cepat, Airlangga menyatakan, KEK Galang Batang dengan didukung lokasi geografis yang sangat baik akan cepat berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global.
“Sekali lagi, kita bangsa Indonesia menaruh harapan bahwa KEK mampu menjadi mesin pemulihan ekonomi nasional untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan sekaligus menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pasca krisis,†pungkasnya.
Turut hadir dalam pertemuan luring dan daring itu antara lain Menteri Perindustrian, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati Bintan, Para Pejabat Eselon I Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, dan Kementerian Investasi, Sekretaris Dewan Nasional KEK serta pejabat lainya.
Penulis:Redaksi
Editor :Redaksi