
PRESMEDIA.ID – Pemerintah Indonesia menyatakan, negosiasi tarif dagang Indonesia dengan Amerika Serikat, didukung penuh terhadap pemerintah dan Dunia usaha AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, Indonesia terus mengedepankan kepentingan nasional dalam setiap proses negosiasi, namun tetap mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS.
“Pendekatan yang dilakukan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik. Pihak AS membuka ruang dialog serta memberi kesempatan pembahasan teknis secara lebih mendalam dalam dua minggu kedepan,” kata Airlangga.
Momentum ini lanjutnya, menjadi dorongan bagi reformasi struktural yang sedang berlangsung, khususnya dalam peningkatan sektor perdagangan dan investasi.
Dalam negosiasi ini, Indonesia menekankan pentingnya kerja sama perdagangan yang adil, transparan, dan saling menguntungkan. Airlangga menyebut lima manfaat utama dari kerja sama antara lain.
Menjaga Ketahanan Energi Nasional, melalui kerja sama ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan energi serta menjaga keberlanjutan sektor energi nasional.
Kedua, akses pasar lebih luas, dengan memperjuangkan tarif ekspor yang kompetitif agar produk nasional dapat bersaing di pasar Amerika Serikat.
Ke tiga, Deregulasi untuk kemudahan usaha, melalui reformasi regulasi untuk mempermudah perdagangan diharapkan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Keempat, Penguatan rantai pasok strategis melalui kerja sama dalam bidang supply chain dan critical minerals akan mendorong nilai tambah industri dalam negeri.
Kelima, Akses Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya di bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan, yang akan mempercepat transformasi digital dan inovasi nasional.
Dalam proses negosiasi, pemerintah juga aktif berkomunikasi dengan berbagai asosiasi bisnis dan perusahaan raksasa AS. Beberapa di antaranya, Semiconductor Industry Association (SIA), US-ASEAN Business Council, United States Investment Dealers Organization (USIDO), Korporasi besar seperti Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.
“Masukan dari berbagai pihak ini memperkuat kerja sama Indonesia-Amerika dan menunjukkan bahwa seluruh pemangku kebijakan mendukung langkah Indonesia untuk menciptakan keadilan perdagangan,” kata Airlangga.
Langkah Lanjutan dan NDA dengan USTR
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah AS mengapresiasi pendekatan serta proposal yang diajukan Indonesia. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan intensitas negosiasi pada level teknis, bahkan telah dibentuk working group guna mempercepat pembahasan.
Indonesia juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan United States Trade Representative (USTR). Hal ini menandakan bahwa Indonesia termasuk dari 20 negara yang telah memulai negosiasi awal dengan AS.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia akan melakukan konsultasi internal dengan pemangku kepentingan dalam negeri serta melanjutkan komunikasi intensif dengan pihak AS.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi