
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau pada Juli 2021 mengalami penurunan 7,52 persen dibanding Juni 2021. Yakni, pada angka yaitu dari US$1.317,60 juta menjadi US$1.218,53 juta.
Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo, dalam rilisnya menerangkan penurunan nilai ekspor Juli 2021 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor migas mencapai 9,48 persen dan sektor nonmigas sebesar 6,84 persen.
Namun demikian, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Provinsi Kepri mengalami kenaikan sebesar 20,64 persen, yaitu dari US$1.010,06 juta menjadi US$1.218,53 juta.
“Kenaikan nilai ekspor Juli 2021 dibanding Juli 2020 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor migas sebesar 62,86 persen dan sektor nonmigas sebesar 10,96 persen,” ujarnya.
Sementara, untuk total ekspor kumulatif bulan Januari-Juli 2021 Provinsi Kepri sebesar US$8.892,05 juta. Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Juli 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 32,59 persen yaitu dari US$ 6.706,28 juta menjadi US$8.892,05 juta.
“Naiknya nilai ekspor Januari-Juli 2021 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif sektor migas sebesar 47,64 persen dan sektor nonmigas sebesar 29,06 persen,” kata Agus.
Ia menambahkan, selama Januari-Juli 2021, Singapura menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar hingga mencapai US$2.169,73 juta dengan peranannya sekitar 30,95 persen. Disamping itu juga Singapura menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai US$1.502,69 juta dengan peranannya sebesar 79,82 persen.
Adapun nilai ekspor Kepri Januari-Juli 2021 terbesar yakni melalui Pelabuhan Batu Ampar US$3.483,27 juta; diikuti Pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$1.353,80 juta; Pelabuhan Sekupang US$1.265,02 juta; Pelabuhan Kabil/Panau US$897,07 juta; dan Pelabuhan Tarempa US$881,95 juta.
“Peranan kelima Pelabuhan tersebut terhadap ekspor Januari-Juli 2021 mencapai 88,63 persen,” demikian Agus.
Penulis:Ismail
Editor :Redaksi