
PRESMEDIA.ID, Bintan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanjungpinang, menggelar pasar murah, jualan Beras di Pinggiran Jalan Pasar Barek Motor, Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Jumat (6/10/2023).
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Bintan, Asyukri, mengatakan operasi pasar ini merupakan gawangnya Bulog Tanjungpinang.
Pemkab Bintan dalam hal ini membantu agar operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan beras dengan harga murah itu dapat terlaksana dan kebutuhan pokok di pasaran tetap stabil termasuk beras.
“Diharapkan pedagang tidak menaikkan harga sesuka hati karena itu memberatkan warga. Tapi jual lah sesuai harga eceran tertinggi (HET),” ujar Asyukri.
Ketersediaan beras untuk masyarakat Kabupaten Bintan dijamin aman hingga akhir tahun ini. Namun soal kenaikan harga tak dapat dihindari. Tetapi pihaknya akan terus mengawasi agar harga yang diberlakukan oleh pedagang tidak terlalu tinggi.
Begitu juga dengan komoditas bahan pokok lainnya. Ketersediaan dan harganya akan terus diawasi oleh Satgas Pangan Bintan.
“Operasi pasar murah ini tidak hanya di kijang tetapi akan ada di seluruh kecamatan. Namun untuk jadwalnya sedang kita agendakan dengan Bulog Tanjungpinang,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Bintan Roby Kurniawan mengaku masyarakat sangat antusias dengan adanya operasi pasar ini. Karena sembako yang dijual oleh Bulog Tanjungpinang lebih murah dibandingkan harga pasaran.
“Dengan adanya operasi pasar ini tentunya harga lebih murah dan juga menjaga kestabilan harga,” katanya.
Operasi pasar ini akan keliling Kabupaten Bintan. Di hari pertama ini, khusus di Kijang Kota dengan menyediakan beras 2,5 Ton, gula 50 Kg, dan daging 30 Kg.
Selisih harganya cukup lumayan dibandingkan harga pasaran. Untuk beras biasa per 5 Kg dipatok Rp 55.000 kalau di pasaran sekarang Rp 57.000 per 5 Kg. Kemudian beras premium per 5 Kg dipatok Rp 65.000 kalau di pasaran sekarang Rp 60.000-70.000.
Berikutnya daging beku dipatok Rp 80.000 per Kg sementara di pasaran sekarang mencapai Rp 100.000 bahkan lebih. Lalu gula putih kemasan pres dipatok Rp 14.500 kalau di pasaran Rp 16.000.
“Jadi selisih harga cukup lumayan membantu beban masyarakat. Maka dari itu kita akan melakukan operasi pasar di kecamatan lainnya,” ucapnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi