Pemkab Bintan Pastikan Tidak Ada Refocusing Tahun Ini

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappelitbang Bintan Mohd Setioso.
Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbang) Bintan, Mohd Setioso.

PRESMEDIA.ID, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan memastikan tidak akan ada lagi refocusing pada APBD 2022. Bahkan, meskipun target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak tercapai, namun tidak akan terjadi refocusing sebab semua alokasi anggaran sudah disusun sesuai ketentuan dan kebutuhan.

Plt Kepala Bappelitbang Bintan, Mohd Setioso, mengatakan APBD Bintan 2022 itukan sudah dievaluasi oleh Pemprov Kepri. Hasilnya evaluasinya pun sudah sesuai dengan semua ketentuan.

“Kita berharap tidak ada lagi refocusing di tahun ini,” ujar Setioso, kemarin.

Oleh karena itu, ia berkeyakinan refocusing tidak dilakukan pada APBD 2022 karena sudah disusun dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Baik itu kebutuhan wajib seperti urusan kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Termasuk dalam penanganan Covid-19 serta dalam sektor pemulihan ekonomi.

“Mudah-mudahan hasil evaluasinya tidak lari atau meleset dari yang disusun. Sehingga refocusing tidak dilakukan lagi pada APBD 2022,” katanya.

Ia mengakui, memang kondisi keuangan daerah pada tahun 2022 bergantung pada PAD Bintan. Makanya, PAD tersebut harus bisa tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun, apabila tidak tercapai terpaksa dilakukan penyesuaian belanja daerah.

“Tapi itu bukan refocusing melainkan rasionalisasi. Penyesuaian atas belanja dan pendapatan yang masuk,” jelasnya.

Disinggung mengenai alokasi anggaran penanganan covid-19 untuk di 2022, Setioso tidak memberikan secara detail jumlahnya. Namun, ia memastikan jumlah lebih rendah dibandingkan tahun 2021 lalu yang sesuai mandatorinya sekitar Rp 50 miliar.

Hal itu dikarenakan ada alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat yang dibebankan dari APBD. Namun, untuk tahun ini BLT tidak lagi dibebankan ke APBD melainkan dari APBDes dan lainnya.

“Untuk tahun ini disekitaran Rp 20-30 miliaran penanganan covid-19. Semoga juga ini sesuai,” ucapnya.

Penulis : Hasura
Editor : Redaksi