
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Penderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kiriman dari Sumatera dan Kalimantan di Tanjungpinang mencapai 1.410 orang. Jumlah ini, berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Tanjungpinang hingga 18 September 2019.
Anehnya kendati sudah mencapai ribuan orang dan mengakui ada peningkatan akibat kabut asap kiriman yang melanda kota Tanjungpinang, justeru Kepala dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam mengatakan, jumlah tersebut biasa.
“Biasa saja tiap bulan memang banyak. Dan jumlah ini memang meningkat 90 persen dibandingkan Agustus 2019 lalu yang hanya 1.559 orang,” ujarnya pada wartawan di Tanjungpinang, Kamis,(19/9/2019).
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga membuat surat edaran kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan mengurangi aktifitas diluar ruangan dikarenakan menurunya kualitas udara akibat kabut asap.
Surat tersebut berupa himbauan kewaspadaan dalam mencegah penyakit akibat kabut asap atas adanya penurunan kualitas udara di kota Tanjungpinang yang merupakan dampak Karhutla di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Lebih lanjut himbauan itu dibuat berdasarkan telah dilaksanaka pemeriksaan indeks pada tanggal 13 dan 14 September lalu, hasilnya disimpulkan telah terjadi penurunan kualitas udara yang dapat mengganggu kesehatan terutama pada ibu hamil, lanjut usia dan anak- anak.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang juga menyediakan posko yang bertujuan untuk memberi pertolongan diri bagi masyarakat yang memerlukan pengobatan.
Posko itu diantara di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang dan Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang, Puskesmas Sei Jang, Batu 10, Pancur dan Kampung Bugis.(Presmed6)