
PRESMEDIA.ID, Bintan – Pemerintah kabupaten Bintan akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengawas Alat Tangkap Ikan (API) pukat Trawl dan Cantrang di Kabupaten Bintan.
Pembentukan Satgas pengawas API Trawl mini dan Cantrang di Bintan ini dikatakan Plt.Bupati Bintan Robby Kurniawan atas keluahan Nelayan tradisional Bintan yang mengaku sangat dirugikan oleh aktivitas pukat Trawl dan Cantrang yang saat ini marak di laut Bintan.
Plt.Bupati Roby Kurniawan mengatakan, pembentukan Satgas API trawl dan Cantrang di Bintan ini, nantinya akaan melibatkan lintas instansi, mulai dari Dinas Perikanan Bintan, Badan Keamanan Laut (Bakamla), PSDKP, Polres Bintan, TNI-AL dan Kejaksaan serta instansi terkait yang menaungi masalah perikanan, serta Nelayan tradisional sebagai mata dan telinga dibawah Dinas Kelautan Periklanan (DKP) Kepri sebagai leading sektor pelaksana Pengawasan.
“Pembentukan Satgas Pengawasan API pukat Trawl dan Cantrang ini, untuk melakukan pengawasan bersama dalam merespon keluhan dan aspirasi Nelayan,” ujarnya saat menerima forum Nelayaan, Ormas dan OKP serta pengusaha Ikan di Bintan yang mengeluhkan maraknya aktivitas kapal mini trawl dan cantrang, di kantor Bupati Bintan Rabu,(24/8/2022).
Dari pertemuan yang dilakukn ini, lanjut Roby, pihaknya dari pemerintah kabupaten Bintan akan segera melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepri untuk menyampaikan terkait persoalan yang dihadapi masyarakat Nelayan di Bintan itu.
Hal itu lanjutnya, mengingat kewenangan pengawasan terhadap pengelolaan perikanan di 12 Mill laut, merupakan kewenangan pemerintah Provinsi. Sehingga, perlu dilakukan koordinasi dengan harapan, selain pembentukan Satgas pengawasan di daerah, Keluhan masyarakat nelayan-nya di Bintan itu dapat diteruskan pemerintah provinsi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Pada prinsipnya kita ingin masalah ini cepat mendapat penyelesaian. Kalau tidak, malu rasanya Bintan yang wilayah lautnya lebih 90 persen, tetapi masyarakatnya justru susah menyambung hidup dari hasil laut akibat maraknya pukat trawl dan Cantrang ini,” katanya.
Roby juga mengaku yakin, jika dilakukan pengawasan penuh, maka kecil kemungkinan akan ada oknum yang berani melakukan tindakan melanggar hukum tersebut.
“Segala sesuatu jika betul-betul diawasi maka tidak ada yang berani. Maka kita harus Diperketat pengawasannya. Tentunya semua pihak dalam satgas harus saling kerjasama dan koordinasi,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah Nelayan Bintan yang melakukan pertemuan dengan Plt.Bupati sangat menyaambut baik dan mengapresiasi langkah dan rencana Plt.Bupati Bintan yang akan membentuk Satgas Pukat Trawl dan Cantrang di Laut Bintan itu.
Nurdin Andika nelayan desa Kelong mengatakan, pembentukan Satgas pukat trawl dan Cantrang ini, menjadi setitik harapan dan solusi bagi nelayan di Bintan.
“Karena sejak awal, kami juga meminta Cantrang dan Pukat Trawl di ini dihapus dan diharamkan di laut Bintan,” ujarnya.
Hal yang sama, juga dikatakan Alifudin nelayan Kijang. Ia mengatakan, akibat pukat trawl dan Cantrang yang selama ini bebas dan marak melakukan penangkapan ikan dan API yang dilarang, sangat berdampak pada pendapatan Nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap Bubu dan pancing.
“Kadang kami sering bertanya-tanya, kenapa ada patroli tapi kok dibiarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Pengusaha Ikan di Bintan Akiang mengaku sangat senang dengan dibentuknya Satgas Pengawas API Trawl dan Cantrang itu untuk mencegah aktivitas kapal pukat tersebut di perairan Kabupaten Bintan.
“Dengan maraknya aktivitas kapal mini trawl itu sangat berdampak pada hasil tangkapan ikan. Pengaruh juga dengan Operasional,” ucapnya.
Sebelum adanya aktivitas kapal mini trawl, dalam 20 hari para nelayan dapat menghasilkan 2 ton ikan. Namun saat ini untuk mendapatkan hasil sebesar itu menelan waktu 1,5 bulan dan jarak yang ditempuh lebih jauh. Akibatnya pengeluaran lebih besar dan hasil yang diperoleh juga tidak sebanding dengan pengeluaran.
“Kita inginkan tidak ada lagi aktivitas kapal mini trawl. Kemudian dilakukan pengawasan secara ketat sehingga nelayan Bintan bisa kembali melaut dengan aman dan nyaman,” katanya.
Penulis:Hasura
Editor :Redaksi