
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, Dalam perjalanan sejarah Melayu, orang-orang Bugis sudah ikut berjuang dan bahkan menjadi pahlawan nasional. Seperti sebuah ikatan sapu lidi, warga Sulawesi diharapkan menjadi bagian dari ikatan sapu lidi tersebut.
“Kami mau warga Sulawesi yang ada di Kepri menjadi bagian dari sapu lidi yang kuat. Bersama-sama kita membangun Kepri,”kata Isdianto saat menghadiri pengukuhan Badan Pengurus Wilayah (DPW) dan Badan Pengurus Daerah (DPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) periode 2018-2023 di Gedung Daerah Tanjubgpinang,Sabtu (7/9/2019).
Sesuai dengan ikrar setia Melayu-Bugis yang pernah diucapkan lanjut Isdianto, Melayu adalah Bugis dan Bugis adalah Melayu. Keduanya memiliki keterikatan sejarah yang kuat, Siapapun yang menjadi musuh Melayu maka juga menjadi musuh Bugis, begitu juga sebaliknya.
Kepulauan Riau sebagai bunda tanah Melayu, kata Isdianto juga ada Bugis didalamnya, oleh sebab itu, Isdianto meminta, agar masyarakat Bugis yang ada di Kepri dan terhimpun dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) senantiasa menyumbangkan kritik dan saran sebagai buah pemikiran guna mewujudkan pembangunan di provinsi Kepri.
Diakui Isdianto, sejauh ini warga Bugis sudah banyak memberikank kontribusi yang nyata dalam pembangunan di provinsi Kepri. Dalam kesempatan itu, Isdianto juga dianugerahi pakaian khas Bugis yang disebut jas tutu, lengkap dengan peci dan badik.
Pelantikan DPW KKSS provinsi Kepri mengambil tema
“Bersama membangun Kepri” dengan motto ‘Taro Ada Taro Gau’, atau yang bermakna satunya kata dan perbuatan. Pelantikan dilakukan oleh Sekjen DPP KKSS H.Ibnu Munzir yang juga merupakan anggota komisi V DPR-RI. Terpilih sebagai Ketua DPW KKSS Kepri adalah H.Daeng Muhammad Yatir.
Isdianto melanjutkan, mengingat pada kesempatan itu hadir anggota komiai V DPR RI, Isdianto menitip aspirasi Pemerintah provinsi Kepri terkait UU Provinsi Kepulauan yang tak kunjung disahkan oleh DPR.
“Melalui kesempatan ini, kami menitipkan permohonan dari masyarakat Kepri, agar Bapak Munzir ikut menggesah RUU Provinsi Kepulauan ini sapat segera di sahkan,”ujar Isdianto.
Karena Jika disahkan, lanjut dia, maka PAD Kepri akan bertambah sebanyak Rp.5 triliun. Sejauh ini DAU Kepri hanya duhitung berdasarkan luas daratan saja, sementara luas lauatan yang 96 persenya tidak dihitung,”ucap Isdianto yang disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Dalam sambutannya, Ibnu Munzir mengatakan jika orang Sulawesi ada dimana-mana, bahkan hingga kepelosok dunia. Ini pertanda bahwa orang Bugis siap menghadapi tantangan. Sejalan dengan tipikal pelaut sejati yang tidak takut menghadapi gelombang dan badai.
“KKSS ini pelaut yang merantau kemana-mana menyusuri laut. Kami senang dengan tantangan. Seluruh perantau Bugis di didik dengan budaya dan filosofi. Tujuannya agar bisa mandiri, bisa bekerjasama dengan siapa saja dan ulet dalam bekerja,”ujarnya.
Pada kesempatan itu, Munzir juga menyatakan sangat yakin, nKSS yang ada di Kepri juga tau betul bagaimana harus menempatkan diri dan posisi serta tetap memberikan kontribusi.
Hadir dalam kesempatan ini Danlantamal V Arsyad Abdullah, ketua LAM Kepri H. Abdul Razak, Bupati Bintan Apri Sujadi, Bupati Lingga H. Alias Wello. Wakil Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma serta para tokoh masyarakat Sulawesi Selatan. (Presmed).