PMI Dari Malaysia Banyak Positif Covid, Kasus Harian Covid Kepri Jadi Tertinggi Se-Indonesia

Pengamanan dan penanganan PMI serta WNA dari Singpura dan Malaysia oleg Tim Satgasus Kepri di Pelabuhan Internasional Batam Center Batam
Perketat Pengamanan, Ratusan PMI dan WNA dari
Malaysia dan Singapura diperiksa Tim Satgasus Kepri di Pelabuhan Internasional Batam Center Batam. (Foto:Istimewa)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Gubernur provinsi Kepri mengaku sangat kecewa dan memprotes data Kemenkes dan Satgas Covid yang memasukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang positif Covid dari Malaysia ke data harian Covid Kepri.

Selain itu, banyaknya PMI positif Covid yang dipulangkan dari Malaysia, menjadi “Petaka” dan membuat masyarakat Kepri was-was atas penyebaran varian baru virus Corona Omicron.

Sebagai mana diketahui, dari data harian Satgas Covid Pusat, Provinsi Kepri menjadi provinsi dengan kasus harian Positif Covid tertinggi se-Indonesia pada Jumat (17/12/2021).

Dari 70 kasus harian Covid-19 Kepri, keseluruhannya disumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dinyatakan positif Covid dari Malaysia saat tiba di pelabuhan Batam Center Batam provinsi Kepri.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad melalui Kepala Biro Humas dan protokoler Kepri Hasan mengatakan, Penambahan kasus positif Covid Kepri hari ini, berasal dari seluruh PMI dari Malaysia. Sementara di Lokal Kepri sendiri, dua warga yang sebelumnya dinyatakan positif saat ini sudah sembuh dan pulang ke rumah.

“Ratusan PMI itu dinyatakan positif Covid saat tiba di pintu masuk pelabuhan Batam Center Batam dari Malaysia, data Satgasus Perlintasan Kepri semalam, ada sebanyak 70 PMI saat di Tes PCR Swab terkonfirmasi positif Covid,” ujar Hasan Sabtu (18/11/2021).

Dari jumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid itu lanjutnya, didata Kemenkes dan Satgas Covid Pusat masuk dalam angka harian kasus Covid provinsi Kepri.

“Kita jadinya sangat sedih. Saudara kita dipulangkan dari Malaysia dalam kondisi positif Covid, Warga Kepri terancam, Data kasus Harian Kepri pun jadi melonjak,” ujarnya.

Gubernur lanjut Hasan, juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Pusat dan Konjen atau Dubes RI di Malaysia agar memperketat Pemulangan PMI melalui pemeriksaan kesehatan.

“Atas kondisi ini Gubernur sangat kecewa, seharusnya Konjen atau Dubes RI di Malaysia memperketat pemulangan PMI melalui pemeriksaan di klinik yang ditunjuk oleh Kedutaan RI di Malaysia, hingga tidak menjadi ancaman bagi masyarakat di Kepri,” ujar Hasan.

Selain itu, Pemerintah provinsi Kepri juga menyayangkan lemahnya pengawasan dari Kedutaan RI yang mengakibatkan sejumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid, ikut dipulangkan ke Indonesia melalui Kepri.

“Pengawasan Pemulangan PMI ini terlalu longgar dan tidak terkontrol. Sehingga ratusan PMI yang dipulangkan, ketika di check dan tes Swab di Batam, banyak yang positif Covid,” sebutnya.

Atas data kasus harian positif Covid Kepri dan banyaknya PMI yang positif Covid saat tiba di Kepri itu, Gubernur juga melalui dinas Kesehatan juga melakukan berkoordinasi dengan kementerian Kesehatan Pusat.

“Gubernur meminta agar Kemenlu, Konjen, Kementerian kesehatan dan Satgas Covid, melakukan pengetatan PMI yang dipulangkan dari Malaysia ke Kepri. Selain itu, hendaknya juga dilakukan pemisahan data PMI dan kasus harian Covid Kepri,” pungkasnya.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi