
PRESMEDIA.ID, Bali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pemerintah daerah untuk bersama-sama mengendalikan inflasi yang berasal dari harga kebutuhan pokok.
“Semua harus bersama-sama kabupaten, kota, provinsi, pusat mengendalikan inflasi nasional kit,” ujar Jokowi dalam keterangan pers usai peninjauan Sentra Tenun Jembrana, Bali, Kamis (2/2/2023) seperti dikutip dari laman setkab.go.id.
Sebelum ke Sentra Tenun, Jokowi terlebih dahulu blusukan ke Pasar Melaya, Jembrana untuk mengecek harga bahan pokok yang memengaruhi inflasi, terutama minyak dan beras.
“Tadi di pasar rakyat, tadi saya cek harga-harga utamanya yang inflasinya yang mempengaruhi inflasi, yaitu minyak dan beras,†ujarnya.
Presiden mengungkapkan, harga minyak masih terkendali di kisaran Rp14-15 ribu, sedangkan harga beras mengalami sedikit kenaikan.
“Ini yang mempengaruhi inflasi di bulan Januari kemarin juga, salah satunya adalah beras. Itu yang kenapa saya cek terus, saya cek terus,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada Januari 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 5,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,98.
Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Baru sebesar 7,78 persen dengan IHK sebesar 119,97 dan terendah terjadi di Sorong sebesar 3,23 persen dengan IHK sebesar 112,02.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,07 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,62 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,04 persen; kelompok transportasi sebesar 13,91 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,87 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,80 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,46 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,15 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Januari 2023 sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Januari 2023 sebesar 0,34 persen.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Januari 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 3,27 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,33 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,33 persen.
Penulis:Presmedia
Editor :Redaktur