Program Pinjaman Modal UMKM Tanpa Bunga Terkendala, Ansar, Mohon Bersabar

Pelaku UMKM di Pasar kota Tanjungpinang menunggu pengucuan Modal sebagai stimulus dalam mengembangkan usaha dagang rempahnya
Salah satu pelaku UMKM di Pasar Baru Tanjungpinang. (Foto : Ismail/presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Program pinjaman tanpa bunga untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Riau hingga kini belum berjalan. Padahal, program stimulus modal usaha ini sudah ditunggu pelaku usaha kecil di Kepri.

Menanggapi hal itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengakui, jika saat ini, program tersebut belum bisa dilaksanakan. Karena, masih terkendala teknis antara Bank Riau Kepri dan Pemprov Kepri.

Namun demikian, Ia berharap kendala itu akan segera dapat diselesaikan, hingga tidak ada lagi persoalan dan masyarakat juga diminta dapat bersabar.

“Belum (jalan) lagi, kita upaya secepatnya supaya Bank Riau Kepri bisa mengakomodir,” jelasnya Ansar Pada wartawan belum lama ini.

Di Tempat terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kepri, Venni Meitaria Detiawati, mengatakan kendala teknis dari program pemberian modal pada UMKM dengan bunga ditanggung pemerintah itu terkait dengan keraguan pihak Bank Riau Kepri dengan sistem penganggaran cicilan bunga pinjaman program itu di APBD.

Pihak bank lanjutnya, menginginkan anggaran angsuran bunga Pinjaman UMKM Yang ditanggung pemerintah itu langsung dialokasikan untuk 2 tahun berjalan, karena khawatir pada tahun kedua program tersebut tidak lagi dilaksanakan.

“Sementara sistem keuangan kita tidak bisa begitu, harus per satu tahun,” katanya.

Atas hal itu lanjut Venni, pihaknya telah mengajukan dan meminta evaluasi dari Menteri dalam Negeri. Saat ini masih menunggu evaluasi mendagri untuk melaksanakan program tersebut.

Menurut Venni, seharusnya Bank Riau Kepri tidak perlu ragu, mengingat Pemprov Kepri juga memiliki saham di perusahaan tersebut.

Pemprov Kepri lanjutnya, akan berkomitmen tetap melanjutkan program tersebut hingga pinjaman para pelaku UMKM sudah dilunaskan dengan tenor paling lama 2 tahun.

Selain itu kata Venni, jika pihak bank tidak ada masalah lagi sebenarnya program pinjaman lunak tersebut sudah bisa dijalankan. Karena, dari pihak Pemprov Kepri juga sudah siap dan mengalokasikan Rp2 miliar untuk menjalankan program tersebut pada APBD tahun ini.

“Dari pihak kita sudah sangat siap. Makanya, kami sarankan jalan saja dulu, sembari menunggu evaluasi Kemendagri supaya program ini bisa dilaksanakan tahun ini juga. Lagi pula, berkas pinjaman juga sudah banyak yang masuk ke Bank Riau Kepri,” demikian Venni.

Sebelumnya, Pemprov Kepri bekerjasama dengan PT Bank Riau Kepri akan melaksanakan program pinjaman tanpa bunga kepada para pelaku UMKM. Direncanakan, para pelaku UMKM bisa memanfaatkan program pinjaman tersebut dengan maksimal Rp 20 juta. Untuk proses verifikasi, validasi hingga persetujuan pinjaman akan sepenuhnya ditentukan pihak Bank Riau Kepri.

Pemprov Kepri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk menanggung bunga pinjaman para pelaku UMKM. Jika setiap UMKM bisa meminjam maksimal Rp20 juta, maka akan ada seribu UMKM yang dapat memanfaatkan program tersebut.

Dan jika jumlah pinjamannya bervariasi, seperti ada yang pinjam Rp5 juta, Rp10 juta dan sebagainya. Maka jumlah UMKM yang dapat memanfaatkan program ini bisa lebih banyak lagi.

Penulis : Ismail
Editor : Redaksi