Program Vaksin Booster Akan Mulai Dilaksanakan 12 Januari 2022

Menkes Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas mengenai Evaluasi PPKM Senin 03 02 2022 di Kantor Presiden Jakarta. Foto Humas Setkab Jay
Menkes Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas mengenai Evaluasi PPKM, Senin (03/02/2022), di Kantor Presiden, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Jay)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi dosis lanjutan atau booster pada 12 Januari 2022 mendatang sebagaimana hasil dari Keputusan Presiden.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan vaksin booster akan diberikan pada masyarakat usia 18 tahun ke atas sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Vaksin akan diberikan ke kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen untuk suntikan dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua.

“Sampai sekarang ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” ujarnya dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (03/01/2022), di Kantor Presiden, Jakarta.

Budi menjelaskan Vaksinasi booster akan diberikan dengan jangka waktu diatas enam bulan sesudah dosis kedua.

“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini,” imbuh Budi.

Untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan ini, diperlukan sekitar 230 juta dosis vaksin. Saat ini pemerintah telah mengamankan sekitar 113 juta dosis dari total kebutuhan.

Terkait jenis vaksin yang akan digunakan, Menkes menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil keputusan setelah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Jenis booster-nya nanti akan kita tentukan, ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog atau jenis vaksinnya berbeda, yang mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Menkes kembali mengingatkan untuk terus mempercepat vaksinasi dan menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang telah tersedia, terutama bagi provinsi yang belum mencapai target capaian vaksinasi.

“Sekarang tinggal tujuh (provinsi) lagi yang belum, jadi bertambah enam kemarin di akhir tahun baru. Yang perlu masih dikejar adalah Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua, itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” tandasnya.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi