Belasan Bak Sampah di Bintan Rusak, DLH Kekurangan Anggaran untuk Penggantian

Salah satu bak ambrol sampah yang ditempatkan DLH Bintan di Jalan Nusantara Km 20 Kelurahan Seilekop Kecamatan Bintan Timur.(Foto Hasura)
Salah satu bak ambrol sampah yang ditempatkan DLH Bintan di Jalan Nusantara Km 20 Kelurahan Seilekop Kecamatan Bintan Timur.(Foto Hasura)

PRESMEDIA.ID– Belasan bak sampah jenis amrol di berbagai kawasan perumahan di Kabupaten Bintan mengalami kerusakan. Sebagian besar bak sampah berbahan besi ini bocor, berkarat, dan rusak akibat usia pakai yang sudah lama.

Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan mengaku tidak memiliki anggaran memadai untuk mengganti bak sampah yang rusak tersebut.

Kepala DLH Bintan, Niken Wulandari, menjelaskan dari total 39 unit bak amrol yang tersedia, hanya 23 unit yang masih layak digunakan. Sementara itu, 16 unit lainnya dalam kondisi rusak, dengan 4 unit di antaranya tidak dapat digunakan sama sekali karena kerusakan parah.

“Dari 16 bak amrol yang rusak, 4 unit sudah tidak bisa digunakan karena kondisinya sangat parah. Sisanya, 12 unit, masih memungkinkan untuk diperbaiki,” ujar Niken saat diwawancarai di Desa Toapaya Utara beberapa waktu lalu.

Meskipun banyak bak sampah yang rusak, Niken memastikan bahwa proses pengangkutan sampah di wilayah Bintan tetap berjalan normal.

Pengangkutan sampah lanjutnya, dilakukan secara rutin di wilayah utara, tengah, dan timur Bintan. Namun, kerusakan bak amrol seperti lubang pada dinding atau lantai yang hancur menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan sampah di kawasan permukiman.

“Pengangkutan sampah tetap berjalan seperti biasa. Namun, masalah utama ada pada kondisi bak amrol yang sudah tidak layak di beberapa lokasi,” tambah Niken.

Keterbatasan Anggaran untuk Penggantian Bak Sampah

Ketika ditanya soal pengadaan bak amrol baru, Niken menjelaskan bahwa anggaran APBD Bintan tahun ini tidak mengalokasikan dana untuk pembelian bak sampah baru dan dana yang tersedia, hanya diperuntukkan untuk pemeliharaan dan perbaikan bak sampah yang sudah ada.

“DLH Bintan tidak memiliki anggaran untuk membeli bak amrol baru. Anggaran yang ada hanya untuk memperbaiki bak sampah yang rusak agar dapat digunakan kembali secara maksimal,” ungkap Niken, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Inspektorat Bintan.

Sementara itu, Sekretaris DLH Bintan, Nepy Purwanto, mengungkapkan bahwa anggaran untuk pemeliharaan bak sampah hanya sebesar Rp160 juta. Total anggaran pemeliharaan transportasi pengelolaan sampah mencapai Rp460 juta, dengan rincian Rp160 juta untuk perbaikan bak amrol dan Rp300 juta lebih untuk pemeliharaan kendaraan pengangkut sampah.

“Dari 12 unit bak amrol yang rusak, hanya 8 unit yang dapat diperbaiki dengan anggaran Rp160 juta. Sementara 4 unit lainnya direncanakan untuk diperbaiki pada tahun depan,” jelas Nepy.

DLH Bintan mengaku terus berupaya memaksimalkan anggaran yang ada untuk memperbaiki bak amrol yang masih memungkinkan untuk diperbaiki.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelancaran pengelolaan sampah di Kabupaten Bintan, meskipun keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama.

Kerusakan bak sampah ini menjadi perhatian masyarakat, karena dapat memengaruhi kebersihan lingkungan di kawasan permukiman. Dengan perbaikan yang dilakukan secara bertahap, DLH berharap masalah ini dapat segera teratasi.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi