Repacking Beras Bulog di Gudangnya Disebut Ulah Karyawan, Toko Adil Persilahkan LPK-MK Lapor ke Mabes Polri dan Jaksa Agung

Pemilik Toko Beras Adil, Liaseang alias Aseng (Foto: Roland/ Presmedia)
Pemilik Toko Beras Adil, Liaseang alias Aseng (Foto: Roland/ Presmedia)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Pemilik toko beras Adil Mitra Sembada (AMS) Liaseang alias Aseng, mengatakan, video viral pengoplosan beras dengan modus penggantian kemasan (repacking) beras bulog menjadi beras premium merek lain di gudangnya adalah ulah dan rekayasa karyawan.

Aseng mengatakan, video viral penggantian kemasan beras Bulog ke kemasan beras premium lain itu adalah rekayasa dari karyawannya.

“Itu adalah rekayasa dari karyawan kami. Bulog subsidi yang kami terima tidak mungkin diubah. Dan video tersebut adalah hasil pemalsuan setelah kami melaporkannya, mereka meminta maaf kepada kami. Kami juga menjual produk kami di Kawal dan Kijang,” kata Liaseang alias Aseng menjawab wartawan di tokonya, Selasa (24/10/2023).

Sebagai distributor beras, Liaseang mengaku, menjual beras kemasannya hingga ke daerah Bintan seperti Kijang dan Kawal.

Aseng juga mengatakan, jika sebelumnya, dia sempat melaporkan sejumlah karyawan ke Polisi, atas dugaan penggelapan beras. Namun akhirnya, Laporan itu dicabut, dengan alasan telah mencapai kesepakatan damai dan saling memaafkan.

“Kemarin saya melaporkan, tetapi tidak diteruskan karena kami telah mencapai kesepakatan damai dan memaafkan satu sama lain, karena mereka telah meminta maaf,” katanya.

Sejumlah karyawan yang bekerja di gudang itu katan Aseng, sebelumnya melakukan penggelapan beras. Dan hal itu diketahui dari adanya kekurangan beras.

Saat ini kata dia, keempat karyawan gudangnya itu telah diberhentikan.

Persilahkan LPK-MK Lapor ke Mabes Polri dan Jaksa Agung

Disinggung mengenai keterlibatan tokonya dalam pengoplosan Beras bulog ke dalam beras premium merek lain, Leasieng alias Aseng juga membantah, dan mengatakan kalau hal itu adalah ulah dan rekayasa karyawan.

Atas hal itu, Liangsieng alias Aseng juga mempersilahkan Lembaga Perlindungan dan Mitra Konsumen (LPK-MK) Provinsi Kepulauan Riau melaporkanya.

“Kami sudah siap dan sudah menjalani klarifikasi. Jadi, silahkan saja laporkan. Kami sudah menjalani klarifikasi,” ujarnya.

Sebelumnya, sebuah video pengoplos beras dengan modus mengganti kemasan beras Bulog ke kemasan beras premium berbagai merek lain viral di media sosial Tanjungpinang.

Dalam video ini, menampilkan sejumlah pekerja mengganti kemasan beras cap Anak Terbang berukuran 25 kg ke dalam karung beras merek Sunkist. Kemudian, beras premium Bulog dimasukkan kedalam kemasan beras merek Pera Super dan beras cap anak poki ke kemasan beras cap Segitiga Emas pulen ukuran 25 kilogram.

Dalam video juga ditulis “Proses Pembukaan Kemasan Beras” kemudian terdengar suara seorang laki-laki menyebut, “Anak Terbang” Jadi “Sunkist” ujarnya.

Di durasi lanjutan, juga tertulis “Yang diduga dilakukan oleh Pemilik Gudang Aliang Seng” kemudian ditimpali dengan suara pria yang menyebut “Beras murah dijual mahal” ujarnya.

Atas video viral yang meresahkan warga ini, Polisi dan PPNS Disperindag Provinsi Kepri justru tidak mengusut kebenaran, serta siapa penyebar video yang meresahkan masyarakat tersebut.

Atas hal itu, Lembaga Perlindungan dan Mitra Konsumen (LPK-MK) Provinsi Kepulauan Riau menyatakan akan melaporkan dugaan praktik pengoplosan beras bulog ke beras merek premium lain itu ke Satgas Pangan mabes Polri serta Kejaksaan Agung.

Selai itu, LPK Mitra Konsumen sebelumnya juga melaporkan dan memberi kronologi dugaan pengoplosan beras itu ke Karojianstra SDM Polri, yang diwakili oleh Brigjen Sri Eko Pragono ketika berkunjung ke Tanjungpinang.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur