Sebanyak 5 Pasien ODP dan PDP Covid-19 di Kepri Masih Diawasi, 77 Orang Lainya Negatif

Kepala Dinas kesehatan Kepri Tjejep Yudiana 1
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjejep Yudiana.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Pemerintan Provinsi Kepri mengatakan, dari 82 orang warga Kepri yang sebelumnya di pantau dan diawasi karena memiliki gejala, demam, batuk serta memiliki riwayat perjalanan dari luar Negeri. Saat ini tinggal 5 orang yang masih dalam pengawasan dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sedangkan 77 Orang lainya yang sebelumnya di Pantau dan diawasi dinyatakan negatif atau tidak terinfeksi virus Corona atau Covid-19 berdasarkan hasil uji Laboratorium Kementerian kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana mengatakan, ke 5 pasien yang masih diawasi dan diisolasi di Rumah Sakit itu, merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang hingga saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI.

“Lima sisanya ini merupakan Orang dengan Gejala/Sakit dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karena memiliki gejala sakit demam batuk serta memiliki riwayat perjalanan dari Luar negeri, Namun belum memiliki gejala Pneumonia,”ujarnya,Senin,(9/3/2020).

Ke lima Pasien (PDP) itu, kata Tjejep, terdiri dari satu pasien di Tanjungpinang dan empat Pasien di Batam. Satu pasien di Tanjungpinang, lanjut Dia, merupakan pria paruh baya yang mengalami gejala sesak napas, demam, serta memiliki riwayat perjalan ke Singapura.

Sementara, empat lainnya di Batam merupaka para pekerja yang memiliki kontak dengan warga Singapura atau dalam istilah Orang Sehat Dalam Risiko (ODR) atau orang Sehat dalam pemantauan karena orang atau pasien tersebut sempat kontak dengan pasien Psitif Covid-19.

“Saat ini, Kami masih menunggu hasil uji Lab Swap kelima pasien ini, karena sampel kelima pasien itu sedikit terlambat sampai ke Laboratorium Jakarta, Hingga Leb-nya belum kita terima. Kemungkinan besok baru keluar,”ucapnya.

Dipaparkannya, 82 kasus suspect corona tersebut merupakan temuan kasus di wilayah Kepri mulai dari 26 Januari hingga 5 Maret lalu. Jumlah itu terdiri dari, 19 pasien dalam pengawasan dan 63 pasien dalam Pemantauan.

Jumlah kasus ini, Lanjut Tjejep sesuai dengan temuan pihak yang berwenang berdasarkan gejala dan riwayat kontak langsung serta perjalanan keluar negeri ke negara terjangkit. Maka, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan covid-19 yang dikeluarkan Kemenkes, masing-masing pasien tersebut harus diisolasi di sejumlah rumah sakit.

“Kita bersyukur dari jumlah tersebut Hingga saat ini tidak ada satu pun yang ditemukan Terkonfirmasi positif Corona Virus. Sehingga, Kepri masih terbebas dari corona,”ujar Tjetjep.

Selain itu, ia juga menambahkan mulai dari tanggal 6 Maret hingga kini, tidak ada lagi laporan yang penemukan terduga, ODPO atau PDP Virus corona diseluruh wilayah Provinsi Kepri, dan berharap situasi ini terus bertahan hingga wabah corona hilang kondisinya normal kembali.

Tjetjep juga mengingatkan, meskipun beberapa hari kebelakangan ini kondisi sudah cukup aman dan hasil laboratorium menunjukkan negatif corona. Namun masyarakat tidak boleh lengah, dan masyarakat Kepri diminta agar tetap waspada, menjaga kesehatan dan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.

“Sesuai dengan pesan Pak Gubernur, agar masyarakat menjaga kesehatan, makan-makanan yang sehat, selalu berolahraga dan menjaga lingkungan. Sehingga, kita dapat terhindar dari berbagai penyakit,”pesannya.

Sebelumnya, Kepala dinas Kesehatan kota Tanjugpinang Rustam juga menyatakan, Satu dari dua warga Tanjungpinang yang sebelumnya diawasi sebagai PDP dan dirawat di RSUP Kepri dinyatakan negatif corona.

Hal itu berdasarkan hasil test yang dilakukan laboratorium Kementerian Kesehatan Jakarta. Dan atas hasil Laboratorium itu, saat ini status pengawasan terhadap warga PDP itu dicabut.

Namun demikian lanjutnya, Rsutam Pasien tersebut masih tetap menjalani perawatan diruang umum karena menderita sakit biasa.

Penulis:Ismail/Redaksi