Sentra Industri Seilekop Pasok Kerupuk Ikan Hingga ke Singapura dan Malaysia

Lurah Seilekop Raja Risnanda Putra meninjau IKM IK Berkah di Sentra Industri Kerupuk Ikan di Perumahan Griya Indo Kencana, Rabu (5/7/2023). (Foto: Hasura/Presmedia.id)
Lurah Seilekop Raja Risnanda Putra meninjau IKM IK Berkah di Sentra Industri Kerupuk Ikan di Perumahan Griya Indo Kencana, Rabu (5/7/2023). (Foto: Hasura/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Sentra Industri Kerupuk Ikan yang berlokasi di Perumahan Griya Indo Kencana, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur patut diacungi jempol. Produk hasill Industri Kecil Menengah (IKM) ini mampu menembus pasar Singapura dan Malaysia.

Direktur Utama (Dirut) IKM IK Berkah, Ika Habiyati mengatakan dia sudah menekuni usaha kerupuk ikan sejak 2014. Dulunya, kerupuk yang dijualnya hanya sebatas dipasarkan secara lokal.

“Kalau di perumahan ini warganya sudah usaha kerupuk sejak 2011. Kalau kami baru mulai 2014,” ujar Ika di rumah produksi kerupuknya, Rabu (5/7/2023).

Kini dalam satu bulan kerupuk ikan yang dikelolanya mencapai 1 ton. Bahkan di hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri bisa terjual 1,5 ton. Dalam 1 Kg dia hanya menjual dengan harga Rp 50 ribu.

Seiring waktu, kerupuk IK Berkah yang dikelolanya bersama empat karyawan itu mampu menembus pasar Singapura dan Malaysia.

Penjualannya dilakukan melalui reseller dari berbagai daerah. Mulai di Bintan, Batam, Tanjungpinang, Karimun, Pekanbaru dan Tembilahan. Bahkan kerupuk ikan itu laku terjual melalui online 200-300 Kg setiap bulannya ke negeri tetangga tersebut.

“Reseller kita ada di berbagai daerah. Mereka menjual produk kita melalui online hingga tembus ke Singapura dan Malaysia. Kini sudah berjalan 2 tahun kerupuk kita terjual sampai 300 Kg per bulannya ke negara tetangga,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Sei Lekop, Raja Risnanda Putra berharap inovasi kerupuk ikan di IKM Sei Lekop dapat terekspos lebih baik.

“Apalagi inovasi kerupuk ikan ini merupakan salah satu ajang inovasi yang diselenggarakan oleh MenpanRB,” katanya.

Di Sentra Industri Kerupuk Ikan Seilekop ini ada 7 kelompok yang terdiri dari 64 IKM. Tercatat di 2022 lalu, hasil produk yang dijual oleh seluruh IKM mencapai 150 ton.

“Kami berharap para pelaku IKM di Sei Lekop ini dapat terus bersinergi dengan pemerintah. Baik di tingkat kelurahan, kecamatan dan Kabupaten Bintan untuk memasarkan kerupuk ikan sampai ke tingkat nasional,” sebutnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bintan, Ronny Kartika menambahkan setelah dilakukan revitalisasi ruang produksi masing-masing IKM. Kapasitas produksi terus meningkat dan sekarang sentra ini mendapatkan Hak Kekayaan Intektual berupa Merek Komunal dari kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Sertifikat Merek Komunal Sentra Industri Kerupuk Kabupaten Bintan ini langsung diserahkan oleh Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoli dan disaksikan oleh gubernur Kepulauan Riau pada ajang IP Tourism 2023 di Gedung Daerah beberapa waktu lalu,” sebutnya.

Demikian pula dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. Keberadaan kampung kerupuk ini sukses memikat hati tim penilai karena merupakan salah satu inovasi yang memecahkan masalah kebutuhan dasar yaitu perekonomian dan kemiskinan.

“Inovasi Kerupuk Ikan di IKM Sei Lekop dapat terekspos lebih baik. Apalagi inovasi kerupuk ikan ini merupakan salah satu ajang inovasi yang diselenggarakan oleh MenpanRB,” ucapnya.

Sebagai upaya terus mendorong penjualan hingga tembus ke pasar internasional yang lebih besar, pemerintah juga membuka akses pelaku IKM untuk lebih dikenal melalui Alibaba.com.

Dengan mempersiapkan 5 dapur yang memiliki standar HACCP, sehingga produknya siap ekspor. Diharapkan produk kerupuk ini semakin dikenal luas. Karena tidak hanya Kepri sekarang buyer terbesar berasal dari Provinsi Riau, Pulau Jawa, Sumatera Barat, dan Medan.

“Perlu tata kelola yang baik untuk menghasilkan produk yang baik dan berdaya saing. Juga perlu komitmen dan keuletan untuk menghasilkan perubahan. Semoga keberadaan kampung kerupuk modern di Seilekop ini dapat menginspirasi desa dan kampung lainnya untuk menghasilkan produk yang berdaya saing,” tutupnya.

Baca Juga :

Penulis: Hasura
Editor  : Redaktur