Sikap Ngotot Pelindo Naikkan Pas Masuk Pelabuhan Picu Aksi Demo Warga Tanjungpinang

*DPRD Minta Management Pelindo Pusat Sikapi Situasi di Pelindo Tanjungpinang

Ketua DPRD Kota Tanjungpinang sementara, Agus Djurianto. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Ketua DPRD Kota Tanjungpinang sementara, Agus Djurianto. (Foto: Doc-Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID – General Manager Regional 1 PT Pelindo Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, tetap bersikukuh akan menaikkan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) pada 1 Februari 2025 mendatang.

Kebijakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan DPRD Kota Tanjungpinang.

Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Agus Djurianto, mengatakan, pihaknya telah merekomendasikan penundaan kenaikan tarif hingga kondisi ekonomi masyarakat stabil dan dilakukan sosialisasi yang memadai.

“Kami tegas meminta, agar kenaikan tarif ini ditunda. PT.Pelindo juga harus memperbaiki sarana dan prasarana pelabuhan serta memberikan penjelasan transparan kepada masyarakat sebelum melaksanakan kebijakan ini,” ujar Agus di Tanjungpinang Kamis (23/1/2025).

DPRD lanjutnya, juga telah meminta PT.Pelindo Tanjungpinang, untuk melaporkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD dan masyarakat yang digelar ke manajemen pusat PT Pelindo pusat.

“Jika rekomendasi ini diabaikan, DPRD berencana menyurati DPR RI dan Presiden untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang menolak kenaikan tarif,” tegas Agus.

Agus menambahkan, aksi penolakan warga terhadap kenaikan tarif dapat berujung pada demonstrasi besar yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di Pelabuhan SBP.

“Kami mendorong PT Pelindo untuk bersikap persuasif dan berharap masyarakat tidak bertindak anarkis sambil menunggu keputusan final dari manajemen Pelindo pusat,” jelasnya.

Warga Rencana Aksi Demo di Pelabuhan SBP Tanjungpinang

Sementara itu, sejumlah warga Tanjungpinang yang tergabung dalam berbagai organisasi menyatakan, akan menggelar demonstrasi di Pelabuhan SBP jika Pelindo tetap menaikkan tarif.

“Kalau Pelindo tetap ngotot menaikan tarif pas masuk ini diterapkan, kami akan turun ke jalan,” ujar salah seorang warga melalui grup WhatsApp Diskusi Kepri.

Netizen lainnya menilai kenaikan tarif ini memberatkan warga, terutama dalam kondisi ekonomi saat ini.

Sebelumnya, General Manager Regional 1 PT Pelindo, Tonny Hendra Cahyadi menyatakan akan tetap memberlakukan kenaikan tarif pas pelabuhan kendati ada penolakan dari DPRD dan warga Tanjungpinang.

Tonny beralasan, kenaikan Pas masuk ini, dilakukan karena wacana ini telah dibahas sejak tahun 2023.

Kenaikan ini lanjutnya, mencakup tarif domestik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu per orang. Sementara itu, untuk internasional, WNA naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, dan untuk WNI dari Rp 40 ribu menjadi Rp 75 ribu.

Kendati demikian Tonny menyebut, penolakan warga dan DPRD ini akan disampaikannya ke (Pelindo) Pusat. Ia beralasan, (Kenaikan tarif) tergantung dari arahan Pusat.

“Walaupun ada penolakan dari berbagai pihak, Pelindo Tanjungpinang tetap mengusulkan kenaikan tarif minimal untuk calon penumpang internasional,” ujarnya

Kenaikan tarif Pas masuk pelabuhan SBP Tanjungpinang ini, sebelumnya diumumkan PT.Pelindo akan berlaku mulai 1 Februari 2025. Tarif baru ini berlaku di terminal penumpang domestik dan Internasional Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.

Adapun besaran tarif yang dinaikan adalah;
1.Terminal Domestik: Rp15.000 per sekali masuk (naik dari Rp10.000).
2.Terminal Internasional:
-Warga Negara Indonesia (WNI): Rp75.000 per sekali masuk (naik dari Rp40.000).
-Warga Negara Asing (WNA): Rp100.000 per sekali masuk (naik dari Rp60.000).

Pengumuman kenaikan tarif ini, tertuang dalam Surat Nomor: PU.05.01/16/1/1/GM/GM/TGPI-25, bertanggal 16 Januari 2025, yang ditandatangani Tonny sendiri sebagai General Manager Regional 1 Pelindo Tanjungpinang

Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi