
PRESMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Bintan mengatakan, Sekolah Rakayat (SR) yang akan dibangun di Bintan, akan menjadi pusat pendidikan terpadu dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, dan diproyeksikan menampung hingga 900 siswa.
Kepala Dinas Sosial Bintan, Syamsul, mengatakan, Sekolah Rakyat di Bintan akan dibangun dengan konsep seperti pondok pesantren, di mana siswa tinggal di asrama dan mendapatkan pendidikan karakter secara menyeluruh.
“Sekolah Rakyat ini menjadi program lintas kementerian, yakni Kemensos, Kemendikbud, Kemenpan RB, Kemenag, dan Kemendagri. Pembangunan fisik akan difokuskan melalui Kementerian Sosial,” jelas Syamsul, Kamis (15/5/2025).
Sekolah Rakyat lanjutnya, terdiri dari 36 rombongan belajar (Rombel), dengan rincian, 6 Rombel untuk jenjang SD, 15 Rombel untuk jenjang SMP dan 15 Rombel untuk jenjang SMA.
Setiap rombel akan diisi oleh sekitar 25 siswa, yang berarti total kapasitas sekolah mencapai 900 siswa.
“Fokus utama saat ini adalah pembangunan fisik. Untuk rincian kurikulum dan sistem belajar akan dibahas bersama kementerian terkait,” tambah Syamsul.
Fasilitas Asrama dan Olahraga Seperti di Pesantren
Konsep Sekolah Rakyat di Bintan dibuat menyerupai pondok pesantren modern, lengkap dengan asrama putra dan putri, rumah ibadah, serta berbagai fasilitas olahraga seperti, Lapangan sepak bola, Lapangan voli, Kolam renang, Arena cabang olahraga lainnya.
Tenaga pengajar juga akan tinggal di kawasan sekolah untuk memastikan pembinaan karakter yang konsisten.
“Siswa akan tinggal di asrama. Selain pendidikan akademik, mereka juga akan dibentuk karakternya seperti di pondok pesantren,” ujarnya.
Sekolah Gratis untuk Masyarakat Tidak Mampu
Sekolah Rakyat ini lanjutnya, tidak memungut biaya apapun alias gratis, dan ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Bintan dan sekitarnya.
Untuk tenaga pengajar, akan diprioritaskan dari kalangan ASN daerah. Jika jumlahnya tidak mencukupi, akan dilakukan rekrutmen tenaga pendidik baru yang nantinya menjadi pegawai pusat.
“Kami berharap pembangunan bisa dimulai tahun ini agar tahun depan sekolah ini sudah bisa digunakan,” terang Syamsul.
Kepala Dinas PUPRP Bintan, Wan Afandi, menyatakan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar yang berada di antara Kantor PUPRP dan Kantor Disnaker Bintan.
“Lahan tersebut merupakan aset Pemkab Bintan. Ketersediaan air bersih juga sudah kami pastikan, salah satunya dari Embung Air Baku Ulu Bintan yang hanya berjarak 600-800 meter dari lokasi,” ujarnya.
Berbagai dukungan infrastruktur seperti air bersih dan dokumen kelayakan lahan juga telah diajukan ke Kementerian Sosial RI.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi