Tiga dari 10 Wanita Pengidap AIDS di Bintan Ibu Hamil, RSUD, Tertular dari Suami, Bayi-nya Negatif

RSUD Bintan.
RSUD Bintan. (Foto: Doc-Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID – Kasus AIDS di Bintan terus menjadi perhatian serius. Dari 10 wanita yang terdeteksi mengidap AIDS pada awal tahun 2025, tiga di antaranya adalah ibu hamil.

Fakta ini terungkap berdasarkan hasil skrining kehamilan yang dilakukan di RSUD Bintan.

Plt Direktur RSUD Bintan, dr Tony Masruri, menyebutkan, ketiga ibu hamil tersebut diduga tertular virus HIV/AIDS dari suaminya yang melakukan hubungan seksual berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan.

“Dari Januari hingga April 2025, ada 35 warga Bintan yang terdeteksi mengidap AIDS. Mereka terdiri dari 25 laki-laki dan 10 perempuan. Dari 10 perempuan tersebut, 3 orang adalah ibu hamil,” jelas dr Tony di ruang kerjanya.

Ketiga ibu hamil pengidap AIDS itu awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Virus tersebut baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan skrining rutin selama masa kehamilan.

“Mereka baru mengetahui status HIV-nya setelah menjalani skrining kehamilan di RSUD,” tambah dr Tony.

Kondisi ini membuat kekhawatiran akan penularan HIV dari ibu ke janin, sehingga penanganan medis pun segera dilakukan.

Penanganan dengan ARV dan Hasil Tes EID

Setelah mendapatkan diagnosis, para ibu hamil tersebut langsung mengikuti program pengobatan intensif dengan obat antiretroviral (ARV) untuk menekan perkembangan virus dan mencegah penularan ke janin.

Ketiganya Melahirkan, Bayi Negatif AIDS

Dr.Tony juga mengatakan, Ketiga ibu tersebut telah melahirkan antara bulan Januari hingga Februari 2025, semua bayi lahir dalam kondisi sehat.

Usai kelahiran, dilakukan pemeriksaan Early Infant Diagnosis (EID) kepada bayi yang lahir dari ibu pengidap AIDS. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi dini apakah bayi tertular HIV.

“Sampel darah bayi dikirim ke RS Dharmais. Hasil sementara menunjukkan dua bayi dinyatakan negatif HIV, sementara satu lagi masih menunggu hasil,” terang dr Tony.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi ARV, yang berperan besar dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.

“Alhamdulillah dua bayi dinyatakan negatif. Ini karena ibunya disiplin dalam pengobatan. Kami harap hasil bayi ketiga juga negatif,” ujarnya.

Edukasi Prioritas Pencegahan

Kasus ini menunjukkan pentingnya edukasi dan pencegahan HIV/AIDS sejak dini, terutama kepada pasangan suami istri.

Skrining rutin dan kesadaran terhadap perilaku seksual sehat menjadi kunci untuk mencegah penularan lebih luas, termasuk kepada ibu hamil dan bayi.

Penulis: Hasura
Editor : Redaksi