Tukang Ojek Ditemukan Meninggal Dunia di Pangkalan Tanjung Uban

Polisi usai melakukan olah TKP di Pangkalan Ojek Jalan RE Martadinata Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara. (Foto: Polsek Bintan Utara/Presmedia.id)
Polisi usai melakukan olah TKP di Pangkalan Ojek Jalan RE Martadinata Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara. (Foto: Polsek Bintan Utara/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Tukang Ojek asal Tanjung Uban, Iswandi ditemukan meninggal dunia di Pangkalan Ojek Jalan RE Martadinata, depan Pos Satpam Pertamina Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kamis (26/10/2023) pagi.

Jasad pria berusia 58 tahun itu ditemukan pertama kali oleh rekan sesama tukang ojek. Kemudian, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Bintan Utara.

Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suwitnyo, membenarkan adanya penemuan tukang ojek dalam kondisi meninggal dunia di pangkalan ojek depan pos satpam PT Pertamina Tanjung Uban.

“Kita dapat laporan Jam 7.00 Pagi. Saat itu juga anggota langsung ke lokasi kejadian,” ujar Suwitnyo.

Korban ditemukan pertama kali oleh temannya. Pagi itu, temannya membangunkan korban yang tampak tertidur pulas. Namun usaha membangunkan tidak berhasil.

Karena korban tidak ada respon, temannya menghubungi keluarga korban dan satpam yang berjaga di Pos Pertamina Tanjung Uban.

“Jadi tenaga medis dari klinik Pertamina tiba di lokasi dan memeriksa korban. Disitu diketahui korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.

Polisi ketika itu juga melakukan olah TKP. Kemudian untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi juga menghubungi tenaga medis Puskesmas Tanjung Uban.

Mereka telah melakukan visum luar dengan hasil tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Setelah dipastikan meninggal dunia dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Korban dibawa ke rumah duka di Kampung Jeruk, Tanjung Uban,” jelasnya.

Korban Sempat Mengeluh Sakit Namun Tetap Ingin Mengojek

Dalam kasus ini, polisi melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Salah satunya dari pihak keluarga korban.

Bedasarkan keterangan yang diperoleh dari keluarga korban, sehari sebelumnya, Rabu (25/10/2023) malam, korban sempat mengaku demam dan merasa tidak enak di bagian tenggorokan.

“Waktu malam hari itu korban sempat mengeluh ke keluarga bahwa korban demam dan tidak enakan di tenggorokan,” katanya.

Meskipun merasa sakit, korban tetap ingin bekerja sehingga dia mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakit tersebut.

Usai minum obat, korban pergi dari rumah menuju ke pangkalan ojek. Setiba di pangkalan, korban beristirahat sejenak di kursi.

Keesokan harinya, Kamis (26/10/2023) pagi. Temannya melihat korban tertidur lalu membangunkannya. Ternyata korban sudah meninggal dunia.

“Jadi pihak keluarga menerima dengan ikhlas kejadian ini dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad korban,” tutupnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi