
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Aksi unjuk rasa, ratusan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di DPRD Kepri berujung dengan aksi saling dorong antara  mahasiswa dan aparat Kepolisian.
Namun pada waktu itu, mahasiswa sempat memaksa, agar ketua DPRD menandatangani tuntutan mereka hingga sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan pihak Kepolisian.
Sementara Ketua DPRD Kepri, sebelumnya juga sudah menuruti permintaan mahasiswa untuk menerima tuntutan dan berjanji akan membahasnya bersama seluruh anggota DPRD Kepri.
“Tetapi karena terus memaksa, kemudian kita sampaikan silahkan menyampaikan aspirasi dengan baik dan teratur,” kata Heribertus.
Ia menyampaikan, pada saat itu mahasiswa terus memaksa kehendaknya supaya Ketua DPRD Kepri langsung menandatanganinya, hingga aksi saling dorong mahasiswa dan anggota Polisi-pun terjadi. Bahkan, akibat aksi dorong itu, seorang anggota Polisi yang berpakaian Preman jatuh ke selokan hingga mengalami keseleo bahu.
“Itu bukan kericuhan hanya kita dorong, karena mahasiswa memaksa dan juga melempar batu,” ujar Kapolres membantah terjadinya rusuh.
Sementara itu seorang mahasiswa yang sebelumnya dilarikan Kepolisian ke ke Klinik Dokkes, dikatakan Heribertus, karena mengalami luka-luka dibagian tangan, akibat kecelakaan motor yang dialami sebelum mengikuti aksi demo di kantor DPRD Kepri.
“Mahasiswa yang luka tadi, mengalami kecelakaan sebelum demo, sehingga tangannya luka dan kita bawa ke klinik biar diperiksa oleh Dokkes,” kata Kapolres.
Kapolres juga menyebut, untuk mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa itu pihaknya menurunkan 400 personel gabungan TNI, Polri, Satpol-PP.
Ketua DPRD Sebut Penyesuaian Tarif di Kepri Akan Dibahas
Ditempat yang sama Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengatakan, terkait dengan tuntutan mahasiswa, pihaknya akan melakukan pembahasan dan menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut ke Pemerintah pusat.
Selain itu, Jumaga juga menyebut untuk penyesuaian tarif atas kenaikan harga BBM di Kepri akan dibahas kembali dengan pemerintah daerah.
Sementara untuk Nelayan di Kepri, pemerintah juga disebut telah mengalokasikan anggaran dana DAU dan DAK Rp.5 miliar sebagai bantuan dan subsidi pada Nelayan di Kepri.
“Aspirasi ini kami terima, dan apa yang menjadi aspirasi mahasiswa akan kami bawa dan bahas bersama anggota DPRD lainnya. Mudah-mudahan bisa cepat dan selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah pusat,” paparnya.
Penulis:Roland
Editor :Redaktur