Vaksinasi di Poltekkes Tanjungpinang Diikuti Ratusan Pelajar

Vaksinasi Pelajar yang dilakukan Pemko Tanjungpinang Poltekes dan TNI AL Tanjungpinang diikuti secara Antusias ratusan Pelajar di Tanjungpinang
Vaksinasi Pelajar yang dilakukan Pemko Tanjungpinang Poltekkes dan Lantamal IV Tanjungpinang diikuti secara Antusias ratusan Pelajar di Tanjungpinang (Foto:Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang- Ratusan pelajar di Tanjungpinang antusias mengikuti vaksinasi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jalan Arif Rahman Kota Tanjungpinang, Rabu(25/8/2021).

Koordinator Vaksinasi Covid-19 Kota Tanjungpinang Riono, mengatakan vaksinasi untuk pelajar SMP itu merupakan kolaborasi Pemko Tanjungpinang bersama Poltekkes Kemenkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Lantamal IV Tanjungpinang.

“Ini kegiatan kolaborasi, kalau hanya Pemko saja mungkin tidak bisa, dikarenakan stok vaksin sinovac kita terbatas,” kata Riono.

Ia juga menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga kali dalam sepekan dengan target 3000 anak atau pelajar. Namun untuk hari pertama, karena berbagai kendala dari 1000 target hanya 580 pelajar yang baru bisa divaksin.

Ditempat yang sama, Kepala Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, Iwan Iskandar juga menjelaskan, untuk hari pertama dari ditargetkan 1.000 anak yang divaksin Poltekkes juga menyiapkan 1.200 dosis vaksin.

“Hari ini kita tidak tahu anak yang datang untuk divaksin, tapi kita lihat antusias anak sangat tinggi,” katanya.

Bagi anak yang mengikuti vaksin lanjut Iwan cukup menunjukan kartu keluarga (KK) dan surat izin dari orang tua, dan selama tiga kali pelaksanaan yang diutamakan adalah pelajar, Tapi jika ada masyarakat umum yang sudah terlanjur datang ke lokasi juga tetap akan dilayani dengan syarat vaksin masih ada.

“Memang dua hari pelaksanaan Vaksin, Kendalanya ada nomor identitas yang tidak bisa terinput, tetapi tetap kita lakukan vaksin namun sertifikatnya tidak bisa dikasih langsung,” paparnya.

Iwan juga berharap, walaupun vaksinasi tidak menjadi syarat pembelajaran tatap muka, tapi dengan capaian vaksinasi 100 persen anak di setiap sekolah akan memberikan rasa aman dan nyaman.

“Karena sampai saat ini memang persentasenya masih rendah, secara umum untuk usia 12-17 tahun baru mencapai 59 persen, dengan data ini, setiap vaksinasi 1000 anak ada kenaikan 2 persen,” pungkasnya.

Sementara itu, Pasha salah seorang pelajar yang mengikuti Vaksinasi mengaku datang dan mau divaksin seizin dari orang tua dan sekolahnya. Dengan harapan setelah divaksin dapat segera mengikuti proses pembelajaran tatap muka.

Pasha juga menyebut, tidak takut untuk disuntik vaksin, karena saat disuntik hanya seperti digigit semut saja.

“Tak apa-apa, setelah disuntik belum ada keluhan masih baik-baik saja. Ini vaksin yang pertama,” singkatnya.

Penulis:Roland
Editor :Redaksi