Waspada! Uang Palsu Pecahan Rp100 Ribu Marak Beredar di Tanjungpinang

Salah satu upal yang dibelanjakan oleh pelaku ke pedagang kelontong. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Salah satu upal yang dibelanjakan oleh pelaku ke pedagang kelontong. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID – Sejumlah pedagang di Tanjungpinang mengeluhkan penemuan peredaran uang palsu (upal) pecahan Rp 100 ribu di Kota Tanjungpinang.

Indra salah seorang pedagang kelontong di kawasan Masjid Agung Al-Hikmah Jalan Thabib Tanjungpinang, mengaku menjadi korban upal yang diedarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Uang yang diduga Palsu itu, ditemukan di Laci jualan nya setelah sebelumnya, ibunya tanpa sadar menerima uang palsu dari seorang pembeli.

“Waktu itu ibu saya yang menjaga warung. Ada pembeli yang datang dan memberikan uang pecahan Rp 100 ribu. Karena ibu tidak tahu itu uang palsu, ia menerimanya begitu saja,” ungkap Indra, Selasa (11/2/2024).

Indra baru menyadari, bahwa uang tersebut palsu ketika ia mengambil uang di kasir untuk berbelanja keperluan warung di swalayan.

“Saya melihat ada uang pecahan Rp.100 ribu yang berbeda dengan lainnya. Setelah saya periksa, ternyata benar itu uang palsu,” katanya.

Kepalsuan uang pecahan Rp100 ribu itu kata Indra, terlihat dari bentuk benangnya yang berbeda dengan Uang pecahan Rp100 ribu yang asli.

“Di uang Asli nampak ada benang emasnya, sedangkan yang palsu tidak ada. Selain itu logo BI juga berbeda, meskipun ukurannya sama,” katanya.

Tak hanya pedagang kelontong, pemilik usaha fotokopi Mitra Abadi, Ratna, juga mengalami kejadian serupa. Menurutnya, seorang pria berusia sekitar 60 tahun datang ke tempat usahanya untuk membeli minuman dingin.

“Saya sempat curiga, tetapi karena situasi sedang sepi, saya takut untuk menolak,” kata Ratna.

Ia juga sempat menanyakan apakah pelaku memiliki uang lain, Namun pelaku justru menunjukkan setumpuk pecahan Rp 100 ribu.

“Saya ambil saja karena takut terjadi sesuatu,” tambahnya.

Ratna juga menyebut, pelaku dikatakan menggunakan mobil yang diparkir agak jauh dari lokasi usahanya.

“Saya dengar di daerah Tambak juga ada yang tertipu hingga Rp 200 ribu,” ungkapnya.

Meski sudah menjadi korban, baik Indra maupun Ratna belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Kapolsek Tanjungpinang kota Iptu Misyamssu Alson, yang dikonfirmasi dengan keluhan masyarakat ini, mengaku belum mendapat laporan.

Namun demikian, Polsek Tanjungpinang kota mengatakan akan segera melakukan penelusuran dan penyelidikan atas temuan dan dugaan peredaran uang palsu ini.

“Kami akan segera tindak lanjuti dan lakukan penyelidikan,” jawabnya.

Kepada Masyarakat Kapolsek juga menghimbau, untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang tunai terutama pecahan besar.

“Jika menemukan uang mencurigakan, segera periksa ciri-cirinya dan laporkan ke pihak berwenang,” ujarnya.

Penulis: Roland
Editor : Redaktur