
PRESMEDIA.ID,Bintan- Diguyur Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp.45 Milliar dari Pemerintah. Perputaran ekonomi dan daya beli masyarakat di Bintan mulai menggeliat.�Hal itu terlihat dari daya beli masyarakat khususnya nelayan di pesisir Kabupaten Bintan yang membaik di tengah masa pandemi covid-19, Selasa (12/5/2020).
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan, Buyung Fadly mengatakan, selama tiga bulan Covid-19 ini, nelayan di Bintan terkena imbas cukup besar. Mulai dari banyak restoran dan hotel yang tutup, berakibat pada hasil tangkap nelayan tidak maksimal dan pasar yterasa sepi.
Akibatnya, harga jual hasil tangkap ikan nelayan, juga anjlok karena daya beli masyarakat menurun.
Namaun setelah Bantuan Langsung Tunai (BLT) diterima masyarakat, Buyung mengatakana, geliat ekonomi dan daya beli masyarakat mulai tumbuh dan sangat membantu perputaran ekonomi nelayan.
�Alhamdulillah, sejak BLT sudah disalurkan, perputaran ekonomi nelayan mulai menggeliat. Kendati belum maksimal, tetapai sangat membantu nelayan. Bahan-bahan pokok terbeli demikian juga kebutuhan lainnya,�ujar Buyung saat ditemui dipasar Kijang, Selasa (12/5/2020).
Ia menambahkan, masyarakat pedagang kecil di pesisir, juga merasakan perputaran ekonomi. Dengan adanya BLT masyarakat banyak berbelanja meski dalam skala-skala kecil.
�Kami juga memantau di pulau-pulau, yang memang perputaran uangnya menurun akibat Covid-19. Tapi sekarang ini ada pergerakan meningkat karena perputaran uang BLT,� jelasnya.
Ia mengatakan, BLT yang pemerintah berikan sangat bagus dibandingkan diberikan bantuan sembako. Hal ini karena seluruh sektor ekonomi menjadi bergerak, atas adanya perputaran uang di masyarakat.
�Kalau hanya sembako, uang berputar hanya di pengusaha dan pejabat pemerintah saja. Sementara pedagang-pedagang kecil eceran tak dapat, kalau BLT pedagang kecil juga terkena dampaknya dari BLT ini,�katanya.
Sebagai mana diketahui, Pemerintah Kabupaten Bintan telah menggelontorkan Rp.45 Milliar dana APBD untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada masyarakat dari Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Percepatan penanganan COVID-19 di Bintan.
Alokasi anggaran itu, diberikan secara langsung dan door to door ke 39,844 Kepala keluarga masyarakat kabupaten Bintan, dengabn besar Rp.600 per KK per bulan.
Beruntungnya, Masyarakat penerima manfaat langsung menerima 2 bulan dengan besar Rp 1,2 juta per Kepala Keluarga.
Bupati Bintan Apri Sujadi merencanakan, pada bulan Juni 2020, pihaknya akan kembali menyalurkan Rp 600 ribu kepada keluarga penerima bantuan tersebut.
Penulis:Hasura