Pemko Tanjungpinang Ajukan Pinjaman Rp150 M Atasi Defisit APBD 2025

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah ( Roland/Presmedia)
Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah ( Roland/Presmedia)

PRESMEDIA.ID– Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang berencana mengajukan pinjaman sebesar Rp150 miliar untuk menutupi defisit anggaran APBD 2025 yang mencapai Rp25,09 miliar.

Langkah ini diambil setelah pendapatan daerah yang diproyeksikan sebesar Rp1,020 triliun hingga Agustus 2025 hanya terealisasi Rp561,16 miliar, sementara belanja daerah dari alokasi Rp1,036 triliun hanya terserap Rp533 miliar.

Sebelumnya, Pemko Tanjungpinang telah menerima pinjaman daerah dari Bank Riau Kepri sebesar Rp36 miliar. Kini, pemerintah kota kembali mengajukan pinjaman baru untuk mendukung pembiayaan proyek infrastruktur dan kebutuhan publik.

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengatakan pinjaman Rp150 miliar akan digunakan untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana publik, termasuk perbaikan kantor pemerintahan yang dinilai tidak layak. Salah satu contohnya adalah kondisi kantor di Kampung Bugis, Tanjungunggat.

“Bagaimana kita bisa memberikan pelayanan optimal jika fasilitas kantor pemerintahan tidak memadai? Pinjaman ini juga akan digunakan untuk penanganan banjir secara terkoordinasi,” ujar Lis, Senin (25/8/2025).

Pinjaman tersebut direncanakan memiliki jangka waktu pengembalian selama lima tahun, dengan fokus pada proyek yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan kota.

Tiga Bank Jadi Alternatif Sumber Pinjaman

Saat ini lanjutnya, Pemko Tanjungpinang telah memilih tiga bank sebagai alternatif sumber pinjaman, yaitu Bank Riau Kepri Syariah, Sinar Multi Investasi, dan Bank Jawa Timur. Ketiga bank ini akan mengajukan penawaran bunga dalam presentasi di Kantor Walikota Tanjungpinang.

“Kami akan memilih bank dengan bunga paling rendah yang sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” tambah Lis.

Lis berharap Pemko Tanjungpinang dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) dan pemerintah pusat untuk mengatasi defisit anggaran.

Dengan langkah ini, Pemko Tanjungpinang berupaya menjaga keberlanjutan proyek infrastruktur dan pelayanan publik meskipun menghadapi tantangan defisit anggaran.

Penulis :Roland
Editor   :Redaktur

Komentar