Sumbang 41 Persen PDRB, BPS Sebut Pandemi Tak Pengaruhi Ekspor Industri Pengolahan di Kepri

industri di kepri
Kawasan Industri Bintan Alumina Indonesia (BAI) Galang Batang-Bintan, salah satu kawasan industri pengolahan di Kepri. (Foto: Ismail/Presmedia.id).

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Agus Sudibyo, mengatakan pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi kegiatan ekspor industri pengolahan di Kepri.

Hal tersebut disebabkan sistem kerja pengolahan ekspor industri saat ini menggunakan lebih banyak teknologi mesin dan komputer.

Ia menyebut ekspor industri pengolahan selama ini memang menjadi penopang perekonomian dengan menyumbang sekitar 41 persen pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepri.

Adapun komoditas utama industri pengolahan yang diekspor, didominasi mesin peralatan listrik dan pesawat atau komponen mekanik. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah komoditas yang sama juga mendominasi impor di Provinsi Kepri.

“Jadi, bahan industrinya diimpor dari negara lain, kemudian diolah di sini. Setelah jadi, baru diekspor lagi,” ungkap Agus, belum lama ini.

Dijelaskannya, ekspor industri pengolahan di Kepri masih menyasar negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok dan Singapura.

Oleh karena itu, kedepan dirinya optimistis ekspor terhadap tiga negara itu akan terus meningkat seiring dengan aktivitas ekonomi mulai tumbuh positif.

“Momentum ini harus diambil untuk meningkatkan ekspor industri pengolahan di Provinsi Kepri,” ucap Agus.

Kawasan strategis industri di Provinsi Kepri terpusat di Kota Batam, disusul Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun atau dikenal dengan istilah BBK.

Ketiga kawasan ini berada pada jalur perdagangan internasional dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.

Penulis: Ismail
Editor: Ogawa