
PRESMEDIA.ID, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, hingga saat ini masih memberi toleransi, tempat penampungan para imigran pencari Suaka di Hotel Bhadra Resort Bintan.
Namun seiring dengan perkembangan, ratusan imigran Asing itu, hingga saat ini tak kunjung dikirim dan ditempatkan ke Negara ketiga. Akibatnya, hal ini juga mengakibatkan timbulnya masalah sosial.
Atas hal itu, Plt.Bupati Bintan Roby Kurniawan, meminta UNHCR untuk mencarikan solusi permasalahan Imigran asing pencari suaka yang hingga saat ini masih ditampung Bintan itu.
“Selama ini, dengan dasar kemanusiaan, Pemerintah Kabupaten Bintan terus melakukan segala upaya yang terbaik untuk menampung saudara-saudara kita para pencari suaka ini,” ujarnya.
Namun dengan tenggat dan lamanya waktu sejumlah Imigran Pencari Suaka itu di Bintan, Roby juga meminta solusi dari UNHCR apakah nantinya ratusan Imigran yang saat ini masih berada di Bintan itu akan langsung dideportasi atau dialihfungsikan.
“Intinya, kita ingin mencari solusi terbaik bagi mereka. Mereka bukan dari Negara kita, tapi mereka punya hak yang sama sebagai manusia,” ujar Roby saat berdiskusi dengan Organisasi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) kemarin.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini, sejumlah pengungsi yang berada di Bintan itu, masih menunggu diberangkatkan ke negara ketiga yang mau menerima pengungsi internasional itu.
Namun sebagian, ada juga yang sulit dipulangkan dan juga ada masalah lain di imigrasi dan aturan internasional yang membuat sebagian belum bisa dideportasi. Terlebih ada negara yang sedang konflik jadi makin susah mau dipulangkan, misalnya pengungsi yang berkebangsaan Afghanistan.
“Kita sudah lakukan kewajiban dalam asas kemanusiaan. Mau kita alih fungsikan ke Jakarta juga di sana sudah ramai. Jadi mari sama-sama kita cari solusi terbaik, semakin cepat maka akan semakin baik pula,” jelasnya.
Atas hal itu, Pemerintah Kabupaten Bintan meminta UNHCR dan International Organization Migration (IOM) agar berkoordinasi dengan Pemerintah daerah serta unsur lainnya seperti TNI/Polri dan pihak Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri RI.
“Hal ini diharapkan dapat diselesaikan tanpa menimbulkan persoalan baru di kemudian hari,” katanya.
Sementara itu, anggota UNHCR Melisa, menyampaikan bahwa hingga saat ini semua pihak memang tengah melakukan berbagai upaya untuk mencari solusi terbaik. Bahkan bersama IOM, pihak UNHCR akan melakukan beberapa kegiatan.
“Kita berikan imigran pendidikan dan pelatihan ketrampilan. Tujuannya agar ilmu yang didapat bisa digunakan para pengungsi saat berada di negara ketiga nantinya,” ucapnya.
Penulis : Hasura
Editor : Redaksi