Ekonomi Kepri Triwulan I Januari-Maret 2023 Tumbuh 6,51 persen Y-on-Y

Tangkapan Layar pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I-2023 (y-on-y) sebesar 6,51 persen berdasarkan data statistik BPS Kepri. (foto:BPS Kepri).
Tangkapan Layar pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I-2023 (y-on-y) sebesar 6,51 persen berdasarkan data statistik BPS Kepri. (foto:BPS Kepri).

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Ekonomi provinsi Kepulauan Riau pada triwulan I-2023 (Februari 2022-2023) tumbuh 6,51 persen (Y-on-Y), diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) yang mencapai Rp80,32 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp48,81 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Kepri, mengatakan pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I-2023 (y-on-y) sebesar 6,51 persen, didorong oleh kategori usaha industri pengolahan yang memiliki andil pertumbuhan sebesar 3,28 persen dan kategori  konstruksi  sebesar 1,36 persen.

“Dari sisi pengeluaran, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mempunyai andil pertumbuhan sebesar 3,05 persen dan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT)  dengan andil sebesar 2,22 persen,” kata BPS melalui rilisnya.

Ekonomi Kepulauan Riau triwulan I-2023 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022  (q-to-q) mengalami kontraksi (penurunan ekonomi dilihat dari tingkat pertumbuhan PDB-red) sebesar 3,31 persen.

Dari sisi produksi, kontraksi  ekonomi Kepri disebabkan oleh kategori Konstruksi  dengan andil kontraksi sebesar 2,13 persen, kemudian diikuti kategori industri pengolahan dengan andil kontraksi sebesar 0,79 persen.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) atas barang dan jasa yang untuk konsumsi dengan andil kontraksi terbesar yaitu 4,07 persen, Kemudian diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB)  dengan andil kontraksi sebesar 0,05 persen.

Dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau triwulan I-2023 memberikan kontribusi ekonomi di Pulau Sumatera sebesar 7,38 persen.

Adapun fenomena perekonomian Provinsi Kepri pada triwulan I tahun 2023 menurut BPS, disebabkan produksi sektor perikanan yang mengalami penurunan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga membuat hasil tangkapan ikan dan produksi ikan budidaya menurun (q-to-q).

Kemudian volume ekspor gas alam dan minyak mentah provinsi Kepri juga mengalami penurunan.

Sementara volume ekspor industri pengolahan (y-on-y) mengalami kenaikan yang didominasi oleh industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, serta industri alat angkutan dan industri karet, barang dari karet serta plastik.

Terjadi peningkatan volume air yang disalurkan oleh PDAM, sejalan dengan peningkatan permintaan dari rumah tangga, industri, dan pemerintah (y-on-y) sementara data realisasi pengadaan semen dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada triwulan I 2023 mengalami penurunan secara q-to-q.

“Permintaan yang tinggi menyebabkan kategori perdagangan mengalami peningkatan, seiring dengan semakin pulihnya perekonomian pasca pencabutan kebijakan PPKM sehingga meningkatkan permintaan,” ujarnya.

Sementara sektor transportasi, jumlah penumpang angkutan, baik Angkutan Darat, Angkutan Laut, maupun Angkutan Udara mengalami peningkatan signifikan, atas dampak dari pencabutan kebijakan PPKM, sehingga tidak ada lagi pembatasan perjalanan, dan segala aturan terkait COVID-19.

Untuk kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, real estate, jasa perusahaan, dan jasa lainnya, mengalami peningkatan signifikan, seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan semakin pulihnya perekonomian pasca pencabutan kebijakan PPKM (y-on-y)

Demikian juga kategori informasi dan komunikasi, juga mengalami peningkatan signifikan secara y-on-y, seiring dengan semakin banyaknya pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang telah selesai di berbagai daerah di Kepri.

Penulis: Presmedia/BPS
Editor  : Redaksi