Korban Tewas Disambar Petir Ternyata Warga Kijang Kota, 9 Tahun Bekerja Sebagai Tukang Kebun

Polisi dan BPBD Bintan mengevakuasi korban dari lokasi kejadian. (Foto: BPBD Bintan/Presmedia.id)
Polisi dan BPBD Bintan mengevakuasi korban dari lokasi kejadian. (Foto: BPBD Bintan/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Korban tewas akibat disambar petir, Then Jan Khiong alias A Jan (44), ternyata adalah warga Perumnas Tokojo, RT 001/RW 013, Kelurahan Kijang Kota. Hal itu diketahui dari E-KTP yang ditemukan di lokasi kejadian.

Kapolsek Bintan Timur, AKP Rugianto, mengatakan korban Then Jan Khiong ini warga Kijang Kota namun bekerja sebagai tukang kebun di Batu Licin, Kampung Wacopek.

“Korban ini tukang kebun dan tinggal di rumah milik perkebunan Batu Licin, Kampung Wacopek,” ujar AKP Rugianto, Kemarin.

Korban ditemukan tewas pertama kali oleh, Hairil Anuar (26), rekan sekerja di perkebunan. Ketika itu Minggu (22/10/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, Hairil datang ke rumah perkebunan yang ditempati korban untuk memastikan kondisi listrik PLN akibat adanya petir kuat.

Setibanya di rumah korban, Hairil melihat pintu rumah korban dalam keadaan tertutup selanjutnya dia berinisiatif mencari korban dengan mengeliling rumah namun tidak menemukannya.

“Merasa penasaran, Hairil membuka pintu rumah korban dan melihat korban sudah berbaring dengan posisi telungkup di meja dekat dapur. Selanjutnya Hairil menelpon sak pemilik kebun, Kok Seng untuk melaporkan kejadian tersebut,” jelasnya.

Mendapat informasi tersebut, Kok Seng menghubungi Ketua RT 004, Suparmanto dan abang korban, Thien Cin Khian. Lalu mereka bertiga mengecek ke lokasi kejadian dan melihat korban sudah dalam keadaan berbaring dengan posisi telungkup di bawah meja dapur.

“Ketua RT langsung melaporkan kejadian ini ke Pak Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung Lengkuas dan diteruskan ke Piket pelayanan Polsek Bintan Timur,” katanya.

Pukul 17.09 WIB, Personil Polsek Bintan Timur beserta Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Bintan tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP .

Adapun Hasil olah TKP, korban dalam keadaan telungkup di bawah meja dapur rumah korban, menggunakan celana pendek dan tidak memakai baju serta mengeluarkan cairan ingus dari hidung.

“Ditemukan obat sakit Kepala merek bodrex dan 1 bungkus jamu diatas meja. Dari pengakuan abangnya, korban tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. Hanya sering sakit kepala saja,” sebutkan.

Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Sei Lekop dengan hasil antara lain mata tampak merah dan terdapat lendir darah keluar dari mulut serta terdapat lendir di hidung.

Bagian wajah dan tangan biru, terdapat memar di bagian paha. Terdapat benjolan di dekat ketiak kanan dan venis keluar cairan dan keluar feses kotoran berwarna hitam.

“Kita juga bawa jasad korban untuk di visum di RSUD Bintan oleh dr. Amalia Permata dan dr. Nurfadini dengan hasil dugaan sementara korban meninggal akibat tersambar petir dengan adanya bekas tanda / ciri khusus orang tersambar petir,” ucapnya.

Empat Orang Saksi Diperiksa

Polsek Bintan Timur terus melakukan penyelidikan. Sebanyak empat orang telah diperiksanya.

Yaitu Hairil merupakan teman sekerja korban di perkebunan, Kok Seng merupakan pemilik perkebunan, Suparmanto merupakan Ketua RT 004 Batu Licin dan Then Cin Khian merupakan abangnya korban.

“Sudah empat saksi kita mintai keterangan,” ujar AKP Rugianto, kemarin.

Dari keterangan para saksi dan bukti di lokasi kejadian diketahui bahwa korban merupakan warga Perumnas Tokojo. Dia bekerja sebagai tukang kebun selama 9 tahun di perkebunan milik Kong Seng.

Selama bekerja di perkebunan, korban lebih memilih tinggal di rumah dalam perkebunan tersebut sendirian.

“Korban tinggal sendiri dan bekerja di kebun milik Kok Seng selama lebih kurang 9 tahun dan korban selalu bekerja siang hingga malam dengan tidak menggunakan pakaian baju,” katanya.

Saksi lainnya yaitu Abang korban Then Cin Khian mengaku melihat adiknya terakhir kali pada Sabtu (21/10/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.

Ketika itu korban sedang mengantarkan pisang di Toko Buah milik Ahiyong yang berada di Jalan Nusantara Km 23 Kelurahan Kijang Kota.

“Jadi Then Cin Khian melihat adiknya sehari sebelum ditemukan tewas di rumah. Dia terakhir kali melihat adiknya jual pisang,” jelasnya.

Then Cin Khian juga menyampaikan ke polisi bahwa adiknya tidak memiliki penyakit bawaan hanya sakit biasa seperti sakit kepala dan demam. Sehingga sering mengkonsumsi obat pereda sakit kepala.

Pihak keluarga korban juga menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban dengan membuat surat pernyataan.

“Setelah di visum, jenazah korban dibawa ke Yayasan Dharma Bhakti Kijang Kota sambil menunggu abang kandung korban datang dari Batam,” tutupnya.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi