
PRESMEDIA.ID, Batam – Pastikan kebijakan pembangunan berjalan sesuai perencanaan pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas RI melakukan kunjungan ke Provinsi Kepri. Dalam kunjungan ini, selain melakukan evaluasi, juga dilakukan analisis kesimpulan sementara strategis transformasi pembangunan dan peningkatan ekonomi di Kepri.
Dari kunjungan dan data yang diperoleh Tim PPN Bappenas-RI mengatakan, terdapat 6 strategi transformasi pembangunan dan ekonomi provinsi Kepri.
Ke enam strategi transformasi ekonomi Kepri itu menurut Bappenas-RI adalah Pertama, Kepri Talenta, tentang penyediaan talenta wisata hingga talenta industri dan ekonomi kreatif.
Kedua, Kepri Biru, mengoptimalkan laut sebagai sumber ekonomi baru untuk masa depan. Ketiga, Kepri Kreatif dan Produktif, tentang pengembangan industri kreatif berskala internasional diiringi dengan industri manufaktur berteknologi tinggi.
Keempat, Kepri Digital tentang pengembangan hub digital nasional dan internasional serta mendorong transformasi digital sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan ekonomi Kepri. Dan yang Kelima, Kepri merata dan terintegrasi, Ke enam Kepri Kondusif.
Hal itu dikatakan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, membahas hasil kunjungan kerja Kementerian PPN/Bappenas ke Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung pada 4-6 Oktober 2022.
Monoarfa mengatakan, kunjungan kerja tim PPN/Bappenas ke Kepri, memiliki tiga tujuan yakni memastikan kebijakan pembangunan berjalan sesuai perencanaan pembangunan, mengevaluasi lebih cepat berdasarkan data-data sekunder yang tersedia, dan menganalisis kesimpulan sementara dari temuan lapangan.
Hasilnya, Kementerian PPN/Bappenas mengusung enam strategi transformasi ekonomi Kepri. Menteri Suharso mengatakan dengan enam strategi ini, pertumbuhan ekonomi di Kepri akan dapat melaju lebih pesat dan bisa mencapai pendapatan per kapita USD 41.946 per kapita di 2045 atau setara dengan ekonomi dan pendapatan perkapita Italia saat ini.
Dengan wilayah lautan 97,65 persen dan daratan 2,35 persen, Kepri lanjut Monoarfa, memiliki potensi ekonomi biru yang sangat besar. Dan rancangan program Kementerian PPN/Bappenas melalui program Blue Economy Index dari sejumlah provinsi, Kepri sebagai provinsi tertinggi.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan Banyak potensi laut yang bisa dimanfaatkan, tidak hanya untuk perikanan dan hasil laut tetapi juga nilai tambah inklusif dan berkelanjutan karena potensi laut bisa mencakup pengolahan ikan, industri galangan kapal, konektivitas logistik laut, juga aktivitas ekonomi lain yang bisa diciptakan dengan kekuatan laut Kepri.
Kementerian PPN/Bappenas lanjutnya, mengusulkan transformasi ekonomi Kepri bertema Blue and Intelligent Historic Island of Indonesia, menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045.
Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi juga mengtatakan, dalam tiga hari kunjungan Kementerian PPN/Bappenas di Kepri, telah mengunjungi sepuluh titik, termasuk Natuna untuk reformasi sistem kesehatan.
Kemudian, Pulau Penyengat,Kabupaten Lingga, Bandara Internasional Bintan Baru, Pelabuhan Kuala Riau dan Pangkalan Bakamla.
“Dari rapid assessment, kami dapatkan preliminary finding dan preliminary recommendation untuk strategi besar transformasi ekonomi Kepri,” ujarnya.
Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad menyambut baik paparan Kementerian PPN/Bappenas tentang enam strategi transformasi ekonomi untuk Kepri dari Bappenas tersebut.
Apalagi lanjut Ansar, ke enam strategi tersebut sangat matching dengan kultur dan geografis Kepri. Seperti Kepri Talenta, Kepri Biru, Kepri Kreatif, Kepri Digital, Kepri Merata dan Terintegrasi, serta Kepri Kondusif.
“Kita berharap apa yang sudah dirancang oleh Bappenas untuk Kepri ini, dapat membuahkan hasil yang positif nantinya. Sebab, semua strategi yang dipaparkan Bappenas, sangat matching dengan kondisi kita sebagai daerah kepulauan yang juga sangat dekat dengan negara-negara tetangga,” ujarnya.
Penulis: Presmedia
Editor: Redaksi