Bebani APBD Kepri Rp.530 M, Huzrin Desak Pemerintah Hentikan Proyek Gurindam 12

Ketua Umum BP3KR Huzrin Hood 3 1
Ketua Umum BP3KR Kepri Huzrin Hood

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Bebani APBD Kepri hingga Rp.530 Milliar selama 3 tahun untuk pembiayan Proyek Gurindam 12. Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) mendesak Pemerintah agar menghentikan pengerjaan Proyek Gurindam 12 tepi Laut Tanjungpinang.

Ketua BP3KR Kepri HUzrin Hood menilai, proyek Gurindam 12 yang hingga saat ini baru siap 32 persen tetapi sudah menelan anggaran Rp.303 Milliar tahun 2018-2019 serta akan kembali dialokasikan Rp.2018 pada APBD 2020 merupakan pemborosan atas kecolongan pengalokasian anggaran APBD di DPRD Kepri.

“Dari awal saya, saya paling tidak setuju dan secara tegas menolak pengalokasiaan anggaran Proyek ini. Karena proyek Gurindam 12 menghabiskan ratusan milyar APBD, sedangkan masyarakt banyak yang susah,”ujar Huzrin Hood di Tanjungpinang,Selasa,(17/9/2019).

Jika pemerintah ingin meneruskan, lanjut Huzrin, diharapkan proyek tersebut tidak membebani APBD. Dan mengajukanya melalui pendanaan dari APBN atau menggunakan pihak ke tiga yang melaksanakan pembangunan.

“Jika proyek itu diteruskan, secara tegaskan saya katakan, BP3KR dengan elemenya akan menghentikan kegiatan Gurindam 12 melalui aksi-aksi untuk menghentikan,”ujarnya.

Pada APBD 2020 mendatang lanjut Huzrin, pihaknya juga akan meminta transparansi dan mengawal APBD, karena kalau tidak dikawal pelaksanan pembangunan di Kepri tidak akan jadi dan pengalokasiaan APBD digunakan hanya untuk kepentingan golongan.

“Sampai saat ini, sudah sampai dimana RPJP Kepri, sudah banyak program yang dilakukan namun tolak ukur pembangunan tidak jelas dan tidak menyentuh dan bermanfaat pada rakyat,”ujarnya.

Harusnya lanjut Huzrin, dengan APBD Kepri yang masih minim harus digunakan seefesien dan seefektif mungkin untuk kepentingan masyarakat, hingga setiap alokasi APBD membuat pofit dan keuntungan bagi masyarakat.

Sebagai mana diketahui, kendati sudah dua tahun berjalan, hingga saat ini progress capaian mega proyek Gurindam 12 di tepi laut Tanjungpinang baru mencapai 32 persen. Persentase progress tersebut, dihitung dari dua tahap pengerjaan 2018-2019 dengan target 50 persen dan sisanya 50 persen diselesaikan pada tahap ke dua tahun 2020.

Pelaksana tugas Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto mengatakan, 32 persen progress proyek Gurindam 12 hingga September 2019 meliputi, pengerjaan penimbunan reklamai seluruh kawasan tepi laut dan pemancangan tiang di depan kawasan permukiman Teluk Keriting.

“Sudah 32 persen dari keseluruhan. Semua berjalan sesuai DED, Tidak ada perubahan,”ujarnya saat melakukan peninjauan pembangunan penataan kawasan pesisir Gurindam 12 itu, Senin (16/9/2019) lalu.

Ia juga mengaku optimis, dengan siswa waktu pengerjaan tahap awal hingga Desember mendatang, pengerjaan proyek itu akan selesai 50 persen sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sehingga, proyek tersebut bisa dilanjutkan pada tahapan akhir pada tahun 2020. “Target 50 persen tahun 2019 ini. Lalu dilanjutkan selesai semuanya 2020 mendatang,”ujar Isdianto.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Naharudin menyampaikan, sesuai dengan DED-nya Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran sebesar Rp.530 miliar untuk penataan kawasan pesisir Gurindam 12.

Pengerjaan proyek itu menggunakan pola multiyears. Sesuai dengan MoU bersama DPRD, pengerjaannya akan dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2018 lalu dianggarkan sebesar Rp 90 miliar tahun 2019 sebesar Rp.213 miliar dan terakhir tahun 2020 mendatang dialokasikan Rp 218 miliar.(Presmed5)

Komentar