Bencana di ”Pelupuk Mata”, BPBD Kepri Ngaku Belum Miliki Data Korban Terdampak Bencana

Gubernur Isdianto Saat melakukan peninjauan jalan Lintas Tiimur di Bintan yang terputus akibat longsor
Gubernur Isdianto Saat melakukan peninjauan jalan Lintas Tiimur di Bintan yang terputus akibat longsor.

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kendati bencana banjir sudah terjadi dan ancaman itu berada persis di ”pelupuk mata”. Namun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau, Budiharto, mengaku belum memiliki data korban terdampak bencana.

Pasalnya, hingga kini pihaknya belum menerima laporan jumlah kerugian dan korban terdampak bencana alam yang terjadi awal tahun 2021 ini.

Kalau jumlahnya memang kami belum ada laporan dari kabupaten/kota,” kata Budiharto, saat dihubungi PRESMEDIA.ID, Senin (4/1/2021).

Ironis memang, sebab bencana alam yang terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Kepri sudah terjadi per 1 Januari 2021 lalu.

Budiharto pun, menyampaikan alasan belum terpenuhinya data seluruh korban bencana dikarenakan cakupan wilayah Provinsi Kepri yang luas. Ditambah lagi, kejadian bencana yang terjadi pada awal tahun hampir dialami seluruh kabupaten/kota.

Seperti, di Tanjungpinang dan Bintan terjadi bencana banjir dan longsor, Kota Batam kejadian angin kencang dan tongkang menabrak permukiman warga, Lingga gelombang pasang, dan lainnya.

“Karena cakupan yang luas, makanya kita belum bisa mendapat data pasti,” kata Budi.

Kendati begitu, lanjut Budi, pihaknya tetap berkoordinasi dengan kabupaten/kota, serta menurunkan personel untuk membantu mengevakuasi warga tertimpa bencana.

Selain itu, Pemprov Kepri melalui BPBD juga turut memberikan bantuan berupa ransum makanan serta selimut yang dibutuhkan para korban yang terpaksa mengungsi akibat bencana.

“Kita sifatnya koordinasi dengan Kabupaten/kota, apalagi personel kita juga terbatas,” tanggapnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini BPBD Bintan mencatat ada 3.491 warga yang terdampak banjir dan angin puting beliung dan tanah longsor atau abrasi pantai di Kabupaten Bintan.

Sementara di Tanjungpinang, sebanyak 3.210 Warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor memasuki awal tahun 2021.

Penulis : Ismail

Komentar