Berantas Kejahatan Transnasional, Lemhannas RI Gelar FGD di Koarmada I

Wagub Lemhanas RI, Letjen. TNI Eko Margiyono bersama Kas Koarmada l, Laksamana Pertama TNI, Haris Bima Bayuseto saat FGD di Koarmada I. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Wagub Lemhanas RI, Letjen. TNI Eko Margiyono bersama Kas Koarmada l, Laksamana Pertama TNI, Haris Bima Bayuseto saat FGD di Koarmada I. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia gelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Strategi Pemberantasan Transnasional yang terorganisir di Koarmada l, Kota Tanjungpinang, Selasa (23/4/2024).

Wagub Lemhannas RI, Letjen. TNI Eko Margiyono menuturkan, kegiatan FGD tentang strategi pemberantasan kejahatan transnasional yang terorganisir ini telah dilaksanakan beberapa hari .

“Tujuan kami datang ke Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam, dan hari ini di Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan masukan ataupun saran-saran dari para pemangku kepentingan yang berada di Provinsi Kepri dalam menghadapi kejahatan transnasional,”kata Eko.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan transnasional banyak macamnya, pihaknya membahas mengenai kejahatan terhadap perdagangan orang, Narkotika maupun berkaitan dengan penyelundupan senjata.

“Apa strategi yang kita akan lakukan dalam menghadapi kejahatan-kejahatan tersebut,” Jelasnya.

Eko Margiyono memaparkan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari apa yang sudah dilakukan di Lemhannas RI.

Hal ini bertujuan untuk menyikapi ancaman serius terutama dengan wilayah perbatasan yang semakin terbuka serta teknologi yang semakin canggih.

Perdagangan manusia, perdagangan narkoba dan penyelundupan senjata telah menjadi lebih terstruktur dan sulit diatasi, mengingat kompleksitasnya.

“Ini merupakan program kami untuk melihat dan mendengar secara langsung dari para pemangku kepentingan yang berada di lapangan,” paparnya.

Eko menegaskan bahwa pihaknya akan mencari akar masalahnya terlebih dahulu.

Namun, yang menjadi masalah adalah PMI Ilegal ini datang dari berbagai daerah di Indonesia ke Kepri.

“Kita akan mencari akar masalah terkait penyelundupan (perdagangan orang dan narkotika) untuk mengatasinya,” tambahnya.

Dengan adanya masukan dan saran dari pemangku kepentingan di Kepri, Lemhanas akan merumuskan, dan mengkaji akar masalah untuk mengatasi kejahatan transnasional tersebut.

“Menjadi tantangan kita untuk mengatasi akar masalahnya. Kalau akar masalahnya tidak tersentuh, maka persoalan itu akan ada terus,” pungkasnya

Sementara itu, Panglima Koarmada l, Laksamada Muda TNI, Yoos Suryono melalui Kas Koarmada l, Laksamana Pertama TNI, Haris Bima Bayuseto menyampaikan bahwa FGD ini diselenggarakan dengan latar belakang adanya tantangan tugas di wilayah Kepri yang cukup berat.

Provinsi Kepri berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga dengan kerawanan kejahatan
transnasional yang cukup tinggi.

“Berbagai jenis kejahatan itu, seperti perdagangan orang, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata merupakan kejahatan luar biasa yang harus menjadi perhatian kita,” jelasnya.

Sementara itu frekuensi dan modus kejahatan transnasional semakin meningkat dan berkembang, sehingga diperlukan strategi jangka panjang dan kerja sama dari instansi yang berwenang dengan didukung kebijakan negara.

“Apabila penanganan yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi stabilitas pertahanan dan keamanan negara,”ungkapnya.

Haris Bima juga menambahkan, kejahatan transnasional merupakan ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kolaborasi dan kerja sama lintas negara, serta dengan strategi yang terencana dan terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengatasi tantangan ini bersama-sama.

“Melalui FGD ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan konkret bagi pemberantasan kejahatan transnasional terorganisir,”Pungkasnya

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur