
PRESMEDIA.ID,Batam- Wali kota Batam HM.Rudi mengatakan, proses penularan kasus baru 5 positif Corona di Batam terjadi dengan dua Clauster, Pasien 06 merupakan anak dari pasien 04 yang sebelumnya meninggal. Dan pasein 07,08,09 dan 010 merupakan teman satu kantor serta keluarga dari pasien 08.
Berikut kronologis penularan 5 kasus positif corona virus di Batam dari hasil trecking gugus tugas covid-19 dan dinas kesehatan kota Batam sebagai mana rilies pemko Batam.
Kasus 06 adalah seorang anak laki-laki berusia 13 Tahun, Pelajar, beralamat di Perumahan Kawasan Batam Centre. Yang bersangkutan adalah close contact primer/kontak erat terdekat dengan kasus 04 yang merupakan ibu kandungnya.
Pada saat ibunya dalam perawatan yang bersangkutan tinggal sendiri di rumah sampai kakeknya datang untuk mendapinginya, dan pada saat itu yang bersangkutan sudah merasakan adanya gangguan kesehatan badannya terasa demam ada muntah dan batuk ringan. Kemudian oleh tim medis puskesmas setempat dilakukan pemeriksaan dan diberi obat.
Pada tanggal 30 Maret 2020 ibunya meninggal dunia dan setelah itu mengingat yang bersangkutan dikategorikan sebagai close contact/kontak erat terdekat, maka ditetapkan sebagai ODP dan ditempatkan di Rusun Tanjung Uncang guna dilakukan observasi dan pemantauan kondisi kesehatannya.
Pada tanggal 1 April 2020, jam. 09.00 WIB pagi dan Jam 12.00 WIB siang yang bersangkutan dilakukan RDT, dengan hasil �Reaktif� serta dilanjutkan dengan
pengambilan spesimen swab yang hasilnya belum dapat diperoleh pada saat itu.
Selama dalam pantauan petugas di tempat observasi Tanjung Uncang, kondisi yang bersangkutan terlihat semakan membaik. Dan pada hari ini sample swabnya baru diterima dengan kesimpulan terkonfirmasi �Positif�. Selanjutnya dengan merujuk hasil swab tersebut yang bersangkutan dirujuk untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif di ruang isolasi/PIE RSBP Batam, dan kondisi yang bersangkutan hingga saat ini dalam keadaan �Stabil�
Kasus 07 Batam adalah seorang perempuan berusia 57 tahun, ASN beralamat di perumahan kawasan Lubuk Baja. Pada tanggal 28 Maret 2020 berobat ke UGD RS Swasta di
dekat rumahnya dengan keluhan mengalami demam, mual, muntah, nyeri ulu hati dan kembung sejak seminggu yang lalu.
Yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri ataupun kontak langsung dengan terduga Covid.19. Hasil pemeriksaan penunjang diagnostik foto rontgen oleh dokter
pemeriksa ditegakkan diagnosis �Viral Infection dan Pneumonia� dan kemudian yang bersangkutan dirawat diruangan VIP rumah sakit tersebut.
Keesokan harinya, yang bersangkutan di konsulkan ke dokter paru dan dilakukan foto rontgen ulang dengan hasil �Pneumonia dan infiltrate bertambah� dan selanjutnya yang bersangkutan dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Tanggal 30 maret 2020 kepada yang bersangkutan dilakukan Rapid Diagnostict Test (RDT) dengan hasil �Non Reaktif�dan pada keesokan harinya tanggal 31 maret dilakukan pengambilan swab yang hasilnya belum dapat diperoleh pada saat itu.
Selanjutnya pada tanggal 02 April 2020 kembali dilakukan pemeriksaan foto rontgen dengan kesimpulan hasil masih �Pneumonia dan Infiltrate tetap�. Pada tanggal 04 April 2020 yang bersangkutan meminta pulang dan dokter
mengizinkan pulang mengingat kondisi yang bersangkutan semakin membaik dan stabil.
Dan pada hari ini diperoleh hasil swab yang bersangkutan dengan kesimpulan dinyatakan terkonfirmasi �Positif�.Mengacu pada hasil swab tersebut yang bersangkutan harus dirawat kembali dan saat ini sudah dilakukan perawatan pada
ruang isolasi /PIE RSBP Batam.
Kasus pasein 08 adalah seorang perempuan berusia 57 Tahun, ASN (satu kantor dengan Kasus 07) yang beralamat diperumahan kawasan Sekupang Kota Batam. Pada tanggal 24 maret 2020 yang bersangkutan diperiksa oleh tim medis puskesmas setempat karena mengalami keluhan demam, batuk, filek dan sakit tenggorokan selanjutnya diberikan obat.
Namun demikian sampai dengan tanggal 30 Maret 2020 kondisi yang bersangkutan terlihat belum juga membaik dan mengingat yang bersangkutan memiliki riwayat
perjalanan keluar kota, maka tim medis puskesmas setempat melakukan RDT yang hasil kesimpulannya �Reaktif� dan dimint untuk melakukan self Isolation dirumah.
Berdasarkan tracing yang dilakukan kepada yang bersangkutan pada keesokan harinya tim juga melakukan RDT terhadap orang serumah/kontak dekat dengannya, yaitu suami
dan anaknya, selanjutnya juga diikuti dengan pemeriksaan Swab di RSUD Embung Fatimah Kota Batam.
“Dan pada hari ini baru diperoleh hasilnya dengan terkonfirmasi �Positif�. berdasarkan hasil swab tersebut saat ini yang bersangkutan telah dilakukan perawatan pada ruang isolasi/PIE RSBP Batam dan dalam kondisi
stabil,”ujarnya
4. Kasus 09 adalah seorang perempuan berusia 32 Tahun, ASN-P3K, beralamat di perumahan kawasan sekupang Kota Batam dan yang bersangkutan merupakan anak dari kasus 08 dan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota/keluar negeri.
Sebelumnya yang bersangkutan juga merasakan keluhan sedikit demam dan batuk batuk ringan, mengingat yang bersangkutan merupakan kontak erat dari kasus 08 maka tim medis puskesmas setempat pada keesokan harinya melakukan Rapid Diagnostict Test (RDT) dengan hasil yang dinyatakan �Reaktif�.
Selanjutnya pada hari itu juga yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan swab yang kesimpulan hasilnya baru diperoleh pada hari ini terkonfirmasi �Positif�. dan saat ini yang bersangkutan telah dilakukan perawatan pada ruang isolasi/PIE RSBP Batam dalam kondisi stabil.
Kasus 010 adalah seorang laki-laki berusia 64 Tahun, Pensiunan, yang beralamat diperumahan kawasan Sekupang Kota Batam. Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung dan PPOK, dan juga memiliki riwayat perjalanan keluar kota satu bulan yang lalu. Yang bersangkutan merupakan suami dari kasus 08 dan ayah dari kasus 09, mengingat hal demikian pada tanggal 31 maret 2020 tim medis puskesmas setempat juga melakukan Rapid Diagnostct Test (RDT) kepada yang bersangkutan dengan
kesimpulan hasil �Reaktif”, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan swab yang hasilnya pada hari ini diperoleh terkonfirmasi
�Positif�.
Pada tanggal 8 April 2020 yang bersangkutan mengalami keluhan nyeri dada kiri yang tidak menjalar dan menembus punggung belakang serta mengalami keluhan sesak nafas dan batuk berdahak.
Kemudian yang bersangkutan oleh keluarganya dibawa ke UGD RSBP Batam. Setelah dilakukan tindakan pertolongan kedaruratan yang bersangkutan kondisinya membaik dan stabil.
Namun demikian sesuai dengan hasil foto rontgen dokter pemerisa menyimpulkan adanya kesan �gambaran
bronkopneumonia� dan diharuskan menjalani rawat inap pada ruang perawatan isolasi/PIE RSBP Batam, kondisi yang bersangkutan saat ini stabil.
Penulis:Redaksi/Rilis