PRESMEDIA.ID – Kabupaten Bintan kembali meraih penghargaan ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 kategori Daerah Perbatasan Terinovatif Nasional tahun 2024.
Penghargaan diterima langsung Bupati Bintan Roby Kurniawan pada acara ajang IGA Award yang dihelat Kementerian Dalam Negeri di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama Kota Surabaya, Kamis (05/12/2024).
Bupati Roby Kurniawan menyatakan, penghargaan IGA ini telah diraih Kabupaten Bintan lima kali berturut-turut, sejak tahun 2020 hingga 2024.
“Ini semua berkat 63 inovasi yang dihadirkan oleh berbagai OPD, kelurahan/desa, puskesmas, serta masyarakat,” ujarnya.
Inovasi-inovasi tersebut diseleksi oleh tim Bapelitbang Bintan. Dari 63 inovasi yang diajukan, Bintan dinobatkan sebagai peringkat pertama nasional untuk kategori Daerah Perbatasan Terinovatif.
“Pencapaian ini tentunya menjadi salah satu kado terindah di Hari Jadi ke-76 Kabupaten Bintan tahun ini,” jelasnya.
Penghargaan ini juga dipersembahkan untuk masyarakat Bintan yang terus berkolaborasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pelayanan publik.
“Ini juga untuk seluruh masyarakat Bintan. Semua inovasi, program, dan kebijakan kita lanjutkan bersama,” tambahnya.
Dalam IGA 2024, Roby juga tercatat sebagai Kepala Daerah termuda yang berhasil membawa daerahnya memenangkan penghargaan bergengsi ini.
Inovasi Unggulan Bintan
Pada gelaran IGA 2024, Bintan mengusung dua inovasi unggulan: Bintan Investment Platform (BIP) dan Serving The Villager (STV).
Bintan Investment Platform (BIP) merupakan inovasi berbasis digital dari Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTSP) Bintan. BIP, yang diluncurkan pada Juli 2022, memudahkan investor dalam melakukan investasi di Bintan. Platform ini menampilkan informasi lengkap tentang potensi investasi, peluang, panduan, serta peta interaktif lokasi investasi. BIP berhasil mendongkrak nilai investasi di Bintan menjadi Rp.3,6 triliun pada tahun 2023.
Serving The Villager (STV) adalah program inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bintan yang memberikan layanan administrasi kependudukan dengan pendekatan jemput bola, khususnya di daerah terpencil. Program ini memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil atau kecamatan.
Roby mencontohkan bagaimana tim Disdukcapil turun ke pulau-pulau terluar seperti Tambelan, yang memerlukan perjalanan laut selama 18-20 jam dari Ibu Kota Bintan, dan harus bertugas hingga pukul 03.00 WIB akibat antusiasme masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi
