BPBD Bintan Imbau Warga Waspada Bahaya Cuaca Ekstrem di Laut dan Pantai

Nelayan Desa Kelong sedang beraktivitas mencari ikan di laut. (Foto: Hasura/Presmedia.id)
Nelayan Desa Kelong sedang beraktivitas mencari ikan di laut. (Foto: Hasura/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau seluruh warga di Bintan, meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Bintan.

Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Ramlah, mengatakan Kabupaten Bintan saat ini memasuki musim Angin Utara dengan kondisi cuaca ekstrem dan rawan dengan terjadinya musibah maupun bencana. Baik di daratan maupun perairan.

“Atas hal itu, kami menghimbau, agar masyarakat waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang dapat tiba kapan saja dan dimana saja,” ujar Ramlah, Selasa (5/12/2023).

Berdasarkan prakiraan BMKG, Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Bahkan, hujan bisa disertai angin kencang dan petir. Kondisi ini dapat terjadi pada pagi, siang, sore maupun malam hari.

Selain hujan dengan intensitas lebat, kecepatan angin kencang 20 Km/Jam dan gelombang setinggi 1,25 meter. Diprediksi cuaca ekstrim dapat berlangsung hingga dua dasarian Desember 2023 dan diperkirakan berlanjut hingga Januari 2024.

“Dari data yang kita dapat cuaca ekstrem seperti ini terjadi hingga penghujung tahun,” kata Romlah lagi.

Disinggung antisipasi yang dilakukan BPBD Bintan mengingat sebentar lagi akan libur panjang dan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ramlah mengatakan, pihaknya akan memasang himbauan-himbauan di beberapa titik rawan musibah di pantai.

Pemasangan himbauan ada di Pantai Trikora, Pantai Sakera, Pantai Berakit dan beberapa pantai lainnya di Kabupaten Bintan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadi korban tenggelam.

“Kita sudah siapkan himbauannya. Nantinya akan dipasang di beberapa titik,” katanya.

Adapun himbauan yang disiarkan BPBD Bintan diantaranya untuk para pengunjung pantai dihimbau untuk tidak berenang selama beraktivitas di pantai.

Kemudian kepada nelayan dihimbau untuk mengurangi aktivitas melaut. Jika cuaca dalam kondisi buruk untuk dapat menunda aktivitas tersebut.

Apabila mengharuskan nelayan untuk melaut diminta melengkapi atribut pelayaran seperti life jacket, alat GPS dan alat komunikasi.

“Kita himbau juga kepada masyarakat yang memiliki tanaman atau pohon yang tinggi untuk segera memangkasnya. Karena banyak kejadian pohon yang berada di pemukiman yang sering tumbang dan menimpa rumah warga,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi

Komentar