PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menceritakan adanya anggapan yang meragukan dirinya sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menpora.
“Di keluarga itu ya senang tapi sedih. Karena di keluarga ngga ada yang terbiasa dengan politik dan mikirnya semakin tinggi jabatan publik makin banyak godaan dan cobaannya,” kata Dito saat menjadi bintang tamu program acara Q&A Metro TV di Studio Grand Metro TV Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (15/4/2023).
Pada acara tersebut Menpora Dito bicara sebelum dirinya menjadi Menteri, program-program prioritasnya hingga akan jalankan pesan presiden untuk kemajuan pemuda dan olahraga tanah air.
“Saya sampaikan ke keluarga bahwa Insya Allah selalu istiqomah dan amanah. Kalau soal kepercayaan presiden kemudian dikaitkan karena populer, saya seperinya kurang populer ya. Tapi mungkin karena jenjang karier saya yang bisa dikatakan sudah ada jejaring,” tuturnya.
Menurut menteri termuda ini bahwa ia akan menjawab semua keraguan itu dengan kinerja yang diamanahkan Presiden Jokowi.
“Intinya menjadi menteri di usia muda ini saya selalu bilang bahwa ketika saya menjadi menteri ini saya sudah tidak lagi membawa nama diri saya sendiri, tapi kita sudah bisa dibilang representasi dari generasi kita generasi muda. Menurut saya memang beban tapi bebannya diarah yang baik,” katanya.
“Jadi, anggapan itu tidak perlu kita jawab yang berlebihan ya tinggal kita buktikan saja dengan kinerja kita yang baik sesuai dengan aturan dan sesuai dengan kepercayaan dari bapak presiden dan para pimpinan kita,” sambungnya.
Di bidang olahraga, Dito juga menyampaikan dirinya saat ini sedang memformulasikan setiap tim yang akan dikirim ke multievent itu adalah timnas yang tangguh, efektif dan efisien.
“Di bidang olahraga dari awal kita alhamdulillah ada tantangan yaitu multi event internasional. Sebelumnya akan ada SEA Games, Asian Games, Olimpiade dan even disabilitas lainnya. Jadi, kita harus menyiapkan timnas Indonesia yang efektif dan efisien tapi hasilnya maksimal, dan ini adalah tantangannya,” ujarnya.
“Dalam DBON susah ada 14 cabor prioritas. Tapi menurut saya mother of sport seperti atletik, gimnastik dan renang itu yang kita dorong lebih sebagai fondasi anak-anak muda. Dari sejak dini kita dorong berolahraga tiga cabor itu dan bekerjasama dengan Kemendikbud agar membuat kurikulum ketiga cabor itu,” paparnya.
Di bidang kepemudaan, ia juga akan mendorong agar anak muda terus mencintai negara dan bangsa, mendorong agar mempunyai minat menjadi wirausaha muda agar berkreasi, mandiri dan berdaya saing.
“Kami di Kemenpora memiliki tanggungjawab untuk melakukan sosialisasi dan program untuk meningkatkan literasi, minat anak muda dalam berorganisasi, berwirausaha, berkreasi dan menumbuhkan rasa nasionalisme sehingga anak-anak muda ini mampu mandiri dan berdaya saing di masa depan,” pungkasnya.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaktur
Komentar