Gabungkan Lobam dan Lagoi, Dewan Nasional KEK Bentuk KEK Baru di Bintan

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat Plt Sekretaris Dewan Nasional KEK RI Susiwijono Moegiarso Foto HasuraPresmedia
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat Plt Sekretaris Dewan Nasional KEK RI, Susiwijono Moegiarso. (Foto: Hasura/Presmedia)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) RI akan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Baru di Kabupaten Bintan.

Pembentukan KEK baru ini, akan menggabungkan Kawasan Pariwisata Bintan Lagoi dengan Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIE) Lobam.

Dengan penyatuan kawasan Lagoi dan Bintan menjadi KEK Baru ini, Maka kabupaten Bintan akan memiliki dua kawasan KEK di Bintan yaitu KEK Galang Batang di Desa Gunung Kijang.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan Dewan Nasional KEK RI saat ini sedang mengkonsepkan dua wilayah tersebut menjadi KEK yang baru di Kabupaten Bintan.

“Jadi konsepnya, dua daerah kawasan wisata dan industri di Bintan ini, akan digabungkan menjadi KEK baru. Jadi KEK bakal ada dua di Bintan selain KEK Galang Batang,” ujar Susiwijono ketika diwawancarai di Km 10, Kota Tanjungpinang, Minggu (8/10/2023).

Pria yang juga menjabat sebagai Plt Sekretaris Dewan Nasional KEK RI ini, menjelaskan dua kawasan Industri di Bintan itu akan digabungkan menjadi kawasan Industri manufaktur dan Tourism.

Tujuan kedua kawasan ini dijadikan KEK lanjutnya, untuk mendukung kemajuan kedua industri. Sebab daerah lainnya sudah bangkit dan perkembangannya sudah luar biasa setelah dilanda pandemi covid-19. Sementara Lobam dan Lagoi perkembangannya belum maksimal.

“Dewan Nasional KEK seluruh Indonesia kita ajak ke Bintan selama dua hari. Lalu kunjungi Lagoi dan Lobam. Mereka melihat langsung kondisi disana. Lalu kita rapat kerja nasional bersama untuk mengevaluasi capaian di kuartal tiga. Hasilnya kita sepakati KEK baru di Bintan,” jelasnya.

Susiwijono menambahkan selain rapat di Lagoi. Seluruh Dewan Nasional KEK ini juga diajak mengunjungi KEK Galang Batang untuk membandingkannya.

Dia ingin semuanya mengetahui KEK Galang Batang ini contoh keberhasilan hilirisasi di Indonesia.

KEK Galang Batang, tambahnya, capaian realisasi investasinya sudah sangat tinggi sekali. Bahkan ada rencana perluasan lahan industri dari 2.300 menjadi 4.500 hektare.

Kemudian PT. BAI selaku pengelola KEK Galang Batang juga akan meningkatkan ekspor aluminanya dari 2 juta ton ditargetkan menjadi 4 juta ton.

“Dengan adanya KEK yang baru maka akan menjadi pertumbuhan sumber ekonomi yang baru,” katanya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaksi