
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Pemerintah Provinsi Kepri menginginkan keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri lebih maksimal dalam memberi pelayanan ketersedian air bersih pada masyarakat. Sayang-nya, keinginan tersebut tidak sejalan dengan upaya perbaikan dan pengalokasiaan anggaran untuk perbaikan Pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) PDAM yang saat ini bocor di sejumlah titik.
Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat mengatakan, hingga saat ini terdapat 4 JDU PDAM yang mengalami kebocoroan total, yang menjadi penyebab tidak maksimalnya pendistribusian air di PDAM Tirta Kepri. Sejumlah JDU PCM yang bocor itu adalah JDU tua yang dipasang pada tahun 1970, JDU WK/PSAB tahun 1980, JDU RPD 1 tahun 1996, JDU RPD 2 tahun 2008 dan terakhir JDU Gesek yang dipasang tahun 2011.
“Masalah utama PDAM adalah bocornya Pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) Pipa PCM yang dipasang pada tahun 1970 dan mengalami kebocoran di 19 titik di setiap 2 KM. Akibatnya pelayanan terhadap pelanggan yang ada tidak bisa maksimal. Sementara masih ada barisan antri masyatakat yang juga minta disambungkan,”ujar Mamat Selasa,(31/12/2019).
Manegemen PDAM lanjut dia, sebelumnya sudah mengajukan alokasi dana Perbaikan pada sejumlah titik JDU tua PDAM tersebut ke Pemerintah Provinsi, Tetapi, “Alhamdulillah, hingga saat ini, belum teralokasikan,”ujarnya.
Satu-satunya cara dalam meningkatkan pelayanan ketersedian Air bagi masyarakat, lanjt Mamat, adalah dengan mengganti pipa JDU PCM yang sudah lama dan tua tersebut dengan yang baru Namun dari hasil rapat PDAM dengan Plt.Gubernur Kepri rencananya, baru 2021 alokasi anggaran tersebut akan dianggarankan di APBD.
Sementara itu dalam rapat bersama dengan PDAM, Plt.Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, pemerintah menginginkan PDAM memperbaiki layanan kebutuhan air pada masyarakat, baik dalam hal pendistribusian air yang lancar maupun masalah pemasangan calon pelanggan PDAM baru yang sudah ramai menganteri.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Guberrnur Kepri H.Isdianto dalam rapat resmi bersama Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat, Asisten II Syamsul Bahrum, Kepala Barenlitbang Naharuddin, Kadis PU Abu Bakar, Kadis Perkim Mahyuddin dan Karo Ekonomi Heri Andrianto.
Dalam kesempatan itu, Isdianto juga menghubungi Direktur BP2 SPAM Bambang di Jakarta via telepon serta mengundangnya yang bersangkutan untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan PDAM di Kepri.
“Tujuan kita agar kebutuhan air masyarakat bisa terlayani dengan baik. Tidak ada lagi kebocoran dan sebagainya. Bahkan seperti yang sudah saya sampaikan ke masyarakat, paling lama 2021 sudah tidak ada lagi persoalan air di Kepri khususnya di Tanjungpinang dan Bintan,”kata Isdianto.
Pada kesempatan itu, Isdianto juga berjanji pada APBD 2020 nanti Pemprov akan mengalokasikan anggaran dana kurang lebih Rp.15 miliar untuk perbaikan pipa jaringan distribusi utama (JDU) PCM yang berada di KM 10 sampai ke KM 8 (Kota Piring). Serta perbaikan JDU PCM yang ada di Taman Makam Pahlawan sampai ke Perla (jalan Gatot subroto).
Dengan bantuan tersebut, Isdianto menginginkan agar titik-titik bocor pada pipa segera bisa teratasi. Dan lubang-lubang sisa perbaikan juga agar bisa ditimbun dengan baik. Selanjutnya, jika sudah lancar, PDAM juga agar punya sumbangsih terhadap Kepri nantinya.
Dan utnuk hal ini agar pihak Dinas Perkim menghitung ulang alokasi dana yang dibutuhkan, mengingat sebelumnya sudah ada gambaran sekitar Rp.40 miliar.
“Kita pikirkan berama PDAM ini dengan harapan masyarakat bisa terlayani dengan baik untuk masalah air. Dan Direktur BP2SPAM juga sudah menyatakan siap datang ke Kepri untuk membantu kita. Karena kita semua serius, maka saya minta PDAM ini lebih serius lagi. Intinya, kalau kita mau pasti ada jalan keluarnya,”ujarnya.
Penulis:Redaksi