
PRESMEDIA.ID, Bintan – Tanah pondasi belakang rumah milik Slamet di Kampung Teratai, RT 03/RW 01, Km 17, Kelurahan Gunung Lengkuas Bintan Timur longsor, akibat dihantam derasnya luapan air Sungai Pulai Kamis (4/1/2024).
Akibat tanah pondasi itu longsor, bangunan yang berada diatasnya ikutan ambruk dan terjatuh ke aliran air hjngga hanyut terbawa arus.
Misnatun istri dari Slamet, mengaku sedih karena bangunan kamar mandi dan dapurnya ambruk dan hilang terbawa arus.
“Kejadiannya sekitar Jam 13.20 WIB tadi,” ujarnya.
Meski dalam keadaan sedih, namun Misnatun masih bersyukur, nyawa keluarganya masih selamat, dan sedang tidak berada di dalam kamar mandi saat kejadian.
“Kalau kami lambat 3 menit saja, mungkin saya juga ikutan jatuh dengan ambruknya kamar mandi. Bahkan ikut terbawa derasnya arus,” katanya dengan wajah lemah dan lesu.
Sambil duduk di depan meja makan, wanita berusia sekitar 45 tahunan ini melanjutkan ceritanya. Ketika dia sedang merebahkan badan di kamar. Tiba-tiba memiliki firasat akan terjadi sesuatu hal. Firasat itu yang membuatnya terbangun dari pembaringannya.
Di saat itu juga perutnya mules dan ingin buang air besar. Lantas dia pun ke luar dari kamar menuju kamar mandi.
“Pas di depan kamar mandi, perasaan saya semakin tak enak, jadi saya urungkan niat untuk buang air besar dan kembali ke kamar,” jelasnya.
Baru dua menit lebih dia berada dalam kamar, terdengar suara dentuman keras hingga membuat kamarnya bergetar.
Dengan spontan dia keluar dan mencari tau sumber suara tersebut dengan berlari ke bagian belakang rumah.
“Ternyata kamar mandi dan dapur saya sudah hilang. Roboh ke bawah dan dibawa air yang laju,” sebutnya.
Melihat kondisi seperti ini memang membuatnya sedih. Tetapi disebalik kejadian ini dia juga mengucapkan rasa syukur sebesar-besarnya karena terhindar dari marabahaya.
“Alhamdulillah saya selamat. Kalau saja waktu itu saya buang air besar. Entah apa yang terjadi dengan saya,” ucapnya.
Sementara itu warga setempat, Oyon, mengatakan longsornya pondasi yang membuat kamar mandi dan dapur rumah Pak Slamet ambruk itu karena derasnya air dari luapan Sungai Pulai.
“Deras airnya bang. Coba abang liat sendiri lah air luapannya,” katanya.
Kalau hujan lebat terjadi beberapa hari, Sungai Pulai pasti meluap. Luapan air yang deras itu menyebabkan banjir di Jalan Raya Km 17 Arah Kijang dan Tanjungpinang.
“Jadi air deras ini melalui Rumah Pak Slamet baru menuju ke jalan besar. Luapan air itulah yang sering membuat Jalan Arah Kijang dan Tanjungpinang banjir,” bebernya.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Agus Ariyadi, mengatakan segera menyalurkan bantuan logistik ke korban bencana.
“Termasuk Keluarga Pak Slamet yang jadi korban rumah ambruk akibat tanah longsor. Bantuan logistik segera diberikan,” sebutnya.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan perangkat RT/RW serta kelurahan untuk memantau situasi dan kondisi di lokasi kejadian. Sehingga jika terjadi sesuatu hal yang membahayakan dapat segera diantisipasi.
“Dinding perbatasan yang memisahkan kamar mandi dan dapur retak. Dikawatirkan roboh namun pemilik rumah masih menempati. Karena bagian kamar dan lainnya tidak terdampak. Tapi kita tetap awasi dan segera evakuasi jika diperlukan,” tutupnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi