Jadi Percontohan di Sumatera, Menteri Yohana Resmikan RP3 di Kawasan Industeri BIIE Lobam

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA Yohana Susana Yembise meresmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan RP3 di Lobam Bintan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise meresmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di Lobam Bintan.

PRESMEDIA.ID,Bintan-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise meresmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di Kawasan Industri PT.Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, Kecamatan Seri Kuala Lobam Bintan,Senin, (7/10/2019).

Peresmian RP3 di Kawasan Industri Bintan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan 5 Kawasan Industri Cakung, Karawang, Cilegon, Pasuruan, dan Bintan) pada 15 Agustus 2019 lalu.

Hadirnya RP3 ini untuk mewadahi dan mendampingi, wanita yang mengalami tindak kekerasan dan merugikan bagi kaum perempuan selama bekerja di perusahaan kawasan Industeri itiu. Seperti halnya kekerasan, pelecehan seksual, pemberian upah yang lebih rendah dari tenaga kerja laki-laki, dan lain-lain di tempat kerja mereka.

General Manager PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Aditya Laksamana mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Bu Menteri Yohana untuk menghadirkan RP3 di BIIE. “RP3 memberikan pelayanan, penerimaan aduan dan proses identifikasi jenis pelanggaran atau kekerasan yang dialami untuk diproses dalam bentuk layanan sesuai kebutuhan korban seperti rehabilitasi kesehatan, psikis, mental, bantuan dan pendampingan hukum,”ujar Aditya.

Di Kawasan Industri Lobam ini, lanjutnya, terdapay 4.414 karyawan yang bekerja di 17 perusahaan, dari jumlah tersebut, sebanyak 54 persen atau 2.334 karyawan merupakan pekerja wanita dan sebanyak 48 persen berada di level manajemen. Sedangkan pekerja pria berjumlah 2.080 orang.

Dari 17 perusahaan ada 9 perusahaan yang sudah menyiapkan ruang laktasi, hal itu untuk menunjukkan kebutuhan ruang bagi perempuan Ibu menyusui yang berkerja. “Dengan adanya RP3 di Kawasan Industri Bintan, produktivitas pekerja wanita akan lebih optimal sehingga akan menaikan nilai kompetitif perusahaan�perusahaan yang berada dalam kawasan industri ini dalam menjawab persaingan global,”jelasnya.

Bupati Bintan, Apri Sujadi mengapresiasi langkah PT BIIE dan juga Kementerian PPPA dalam meningkatkan perlindungan perempuan atau karyawan di Lobam. Diharapkan RP3 ini mampu mengoptimalkan perlindungan dan mendekatkan akses bantuan jika terdapat keresahan para pekerja perempuan. �Kami sangat mendukung program ini, dari data Dinas Tenaga Kerja, bahkan disini lebih dari 54 persen, ada 2 ribu lebih pekerja perempuan,� sebutnya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise mengatakan, peresmian Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3), menjadi upaya dalam optimalisasi perlindungan dan menjawab keresahan para pekerja perempuan. Dengan diresmikanya RP3 dikawasan Industeri BIE itu, Yohana berharap setiap tenaga kerja baik laki-laki maupun perempuan di Indonesia mendapat perlindungan dan mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pekerjaan serta meminimalkan adanya diskriminasi dan kekerasan dalam ketenagakerjaan diamana pekerja perempuan selalu cenderung menjadi korban.

“Saya sangat mengapresiasi jajaran pimpinan di kawasan industri Bintan yang bersedia bekerja sama dengan Kemen PPPA dalam rangka mewujudkan perlindungan bagi pekerja perempuan. RP3 ini akan menjadi tempat untuk menyampaikan pengaduan atas permasalahan yang mereka hadapi sehingga cita-cita kita semua untuk memberikan perlindungan terhadap pekerja perempuan dapat segera tercapai,” ucapnya

Kedepan, lanjutnya dengan beroperaisnya RP3 itu, akan ada tahap monitoring dan evaluasi mekanisme pelayanan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lainnya yang ada di Kabupaten/Kota dan Provinsi terkait. Hal ini untuk memastikan mekanisme pelayanan RP3 sudah berjalan dengan optimal dan tepat sasaran. “PT BIIE telah menjadi percontohan perusahaan-perusahaan yang ada di Sumatera. Sebab dari Aceh sampai Kepri, RP3 ini baru ada di Bintan yaitu Lobam,”ucapnya. (Presmed8).