Jembatan Gantung Kampung Boom Baru Bintan Batal Dibangun

Salah satu Jembatan Gantung akses Penghubung warga di salah satu desa di Bintan
Ilustrasi gambar rencana jembatan gantung di Kampung Boom Baru-Kampung Numbing yang batal dibangun.

PRESMEDIA.ID,Bintan-Jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Boom Baru-Kampung Numbing II Bintan tahun ini batal dibangun karena dana yang dialokasikan tidak mencukupi. Kendati pemertintah telah membuat survey dan perencanaan, besarnya alokasi anggarang yang dibutuhkan mengakibatakan pembangunan jembatan itu batal.

Kabag Pengelolaan Wilayah Perbatasan Bintan, Hasan mengatakan, Pihaknya telah berupaya melakukan progream perencanaan jembatan itu, Namun oleh Pemerintah daerah dan dana DAK-APBN dari pusat tak kunjung dapat mengalokasikan.

Sebelumnya, kata Hasan, pihaknya bersama Dinas PUPR Bintan telah melakukan 2 kali survei ke lapangan untuk menentukan titik-titik lokasi pembangunan tiang jembatan gantung tersebut.

�Awalnya di Januari dan keduanya di Februari 2020. Mulai dari panjang dan kedalam tiang pancangnya sudah kita kaji semuanya,� ujar Hasan pada wartawan, Rabu,(12/2/2020)

Untuk survei tahap awal, tim mendapatkan panjang jembatan secara keseluruhan itu 400 meter dan lebar 2 meter. Dimulai dari dari bibir rawa-rawa mangrove Kampung Boom Baru dan Kampung Numbing II. Dengan rinciannya bentangan jembatan gantungnya 250 meter ditambah panjang pelantar beton 150 meter. Lalu asumsi kedalaman tiang pancangnya 20 meter.

Sedangkan survei kedua panjang jembatan secara keseluruhan 325 meter dan lebarnya 2 meter. Rinciannya yaitu bentangan jembatan tetap sama sepanjang 250 meter namun panjang pelantar betonnya dipangkas menjadi 75 meter. Begitu juga tiang pancangnya masih diangka kedalaman 20 meter.

“Survei pertama dengan panjang 400 meter itu menelan biaya Rp.15 miliar dan survei kedua dengan panjang Rp 13,5 miliar. Sedangkan pagu dana dari pemerintah pusat melalui DAK untuk Bintan hanya Rp.3,5 miliar,�jelasnya.

Dikarenakan dana yang dialokasikan tak mampu membangun jembatan gantung itu, maka tim melakukan survei untuk perencanaan pembangunan lainnya. Hasil perhitungan, alokasi dana untuk pembangunanya juga masih tetap tidak mencukupi.

Diantaranya pelantar beton sepanjang 400 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman tiang sekretaris pancang 20 meter. Estimasi biaya yang dibutuhkan Rp.8 miliar. Selanjutnya pelantar beton sepanjang 325 meter dengan lebar dan kedalaman yang sama diperkirakan akan menelan biaya Rp.6,5 miliar.

�Kita juga sudah berusaha untuk bangun pelantar beton tapi dananya tak cukup juga. Jadi terpaksa kita alihkan untuk semenisasi beton bertulang saja,”ujarnya.

Penulis:Hasura