
PRESMEDIA.ID, Bintan – Dua nelayan Mantang Baru Kabupaten Bintan, Mukhlis (29) dan Rosihan Candra (23), terombang-ambing di laut setelah pompong (kapal sampan kayu) miliknya, ditabrak tongkang di perairan Berakit, Bintan sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (31/5/2024).
Akibat kecelakaan ini, pompong yang ditumpangi nelayan Desa Mantang Baru Kecamatan Mantang kabupaten Bintan ini, hancur dan tenggelam.
Kepala Basarnas Tanjungpinang, Slamet Riyadi, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, kejadian kapal nelayan ditabrak tongkang itu berada pada titik koordinat 1â° 34.795′ N 104â° 48.245″ E, perairan Berakit Kecamatan Teluk Sebong Bintan.
“Kami dapat laporan kejadian ini pukul 13.25 WIB dari VTS Batam. Lokasi kejadian berada di Perairan Berakit,” ujar Sabtu (1/6/2024).
Dari laporan yang diterima lanjutnya, setelah tabrakan terjadi dan kapal nelayan hancur, dua korban terombang ambing di laut selama 7-8 jam.
“Kemudian keduanya sempat terpisah akibat arus yang kuat, sebelum akhirnya diselamatkan oleh kapal yang melintas,” ujarnya.
Satu orang korban, jelasnya diselamatkan Kapal MT Gas Wave. Dan satu korban lainya, diselamatkan kapal Globe Trinco.
“Kedua korban diselamatkan oleh Kapal MT Gas Wave dan Kapal Globe Trinco sekitar pukul 12.00 WIB. Posisi kapal berada di 01.36.256 N – 104.47.513 E,” jelasnya.
Atas informasi kecelakaan ini lanjut Slamet, Basarnas Tanjungpinang juga langsung mengerahkan Kapal G RB 209 dengan 19 personil ke lokasi.
Selanjutnya, sekitar pukul 17.30 WIB, kapal G RB 209 Basarnas Tanjungpinang tiba di lokasi dan melaksanakan medivac dan evakuasi pada dua korban dari MT Gas Wave dan MT Globe Trinco.
“Kedua korban dalam kondisi selamat dan sudah sudah kami evakuasi,” katanya.
Kedua korban, dibawa ke Dermaga KPLP Tanjung Uban dan dibawa RSUD Busung untuk perawatan.
“Berhasilnya kedua korban ditemukan selamat maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk di tutup,” ucapnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi